Ada PSBB, Seperti Apa Kinerja Keuangan Pengelola Taman Impian Jaya Ancol?

0
2790
Reporter: Petrus Dabu

Kinerja keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) kian suram karena adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Sepanjang kuartal pertama 2020, pendapatan pengelola kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol ini turun 17,93% menjadi Rp 218,83 miliar. Penurunan pendapatan ini terjadi karena menurunnya pendapatan dari beberapa segmen bisnis terutama dari penjualan tiket.

Segmen real estat sama sekali tak ada pendapatan. Padahal pada periode kuartal pertama 2019 lalu sebesar Rp 908,82 juta. Ini memang bukan sumber utama pemasukan bagi PJAA. Pendapatan utamanya adalah dari penjualan tiket di kawasan wisata Ancol di pantai utara Jakarta.

Pada kuartal pertama 2020 pendapatan dari penjualan tiket sebesar Rp 150,42 miliar, turun 20,84% year on year. Tetapi penjualan dari hotel dan restoran tetap naik yaitu sebesar 10,82% year on year menjadi Rp 17,52 miliar.

Pendapatan dari penyewaan kios, lahan, dan gedung turun sebesar 18,62% year on year menjadi Rp 21,54 miliar. Sedangkan pendapatan dari sponsor masih naik 12,05% menjadi Rp 11,04 miliar.

Baca Juga :   Legitnya, Kinerja Emiten Farmasi Enseval Putra Megatrading Pada Kuartal Pertama 2020

Penurunan pendapatan PJAA ini sebenarnya bukan baru terjadi pada kuartal pertama 2020 ini, sudah terjadi sejak kuartal pertama 2019 lalu. Tetapi, kondisinya memang bertambah buruk karena adanya penutupan kawasan wisata selama pandemi Covid-19.

Pada kuartal pertama 2019, pendapatan PJAA sebesar Rp 466,64 miliar, turun 4,64% year on year.  Tahun lalu, pendapatan dari penjualan tiket juga sudah mengalami penurunan sebesar 6,88% menjadi Rp 190,01 miliar. Sedangkan pendapatan dari hotel dan restoran naik 3,77% menjadi 15,81 miliar.

Tak hanya pendapatan yang turun, PJAA juga mengalami rugi bersih sebesar Rp 10,37 miliar pada kuartal pertama 2020.

Seperti pendapatan, sebenarnya sejak tahun lalu PJAA sudah mengalami tren penurunan laba bersih. Pada kuartal pertama tahun lalu,  PJAA memang masih memperoleh laba bersih sebesar Rp 10,12 miliar. Tetapi, laba bersih yang diperoleh ini turun drastis 73,63% dari Rp 41,28 miliar pada kuartal pertama 2018.

 

 

Leave a reply

Iconomics