AS dan Tiongkok Sepakat soal Tarif, Perang Dagang Akan Berakhir?

0
490

Negosiasi Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) untuk meredakan perang dagang tampaknya menunjukkan hasil yang positif. Kedua negara disebut sepakat akan menurunkan tarif barang impor dari kedua negara.

Kesepakatan pada Kamis (7/11) kemarin itu menjadi petunjuk adanya kemajuan dalam negosiasi kedua negara terkait perang dagang yang telah berlangsung lebih dari setahun. Pemerintah Tiongkok dan AS sepakat akan menghentikan perang tarif secara bertahap.

Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, hasil kesepakatan ini menjadi bagian dari perjanjian dagang fase pertama AS dan Tiongkok. Kesepakatan dagang ini nantinya akan ditandatangani oleh Presiden Xi Jinping dan Donald Trump sebelum 2019 berakhir.

Sebelumnya, Trump telah menjadikan penetapan tarif hingga miliaran dolar sebagai senjata utamanya dalam perang dagang dengan Tiongkok. Tindakan Trump yang awalnya mendapat sokongan pada akhirnya ditentang oleh masyarakat AS. Apalagi tahun depan, Trump kembali maju sebagai kandidat presiden di pemilu presiden 2020.

Negosiasi dagang ini sebelumnya menagih komitmen AS untuk membatalkan penetapan tarif senilai US$ 156 miliar atas barang-barang Tiongkok meliputi telepon seluler, komputer jinjing dan mainan. Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Gao Feng mengatakan, pembatalan tariff merupakan syarat untuk meneruskan negosiasi dagang dengan AS.

Baca Juga :   Harga Minyak Naik Sedikit Ketika Kilang Aramco Sedang Diperbaiki

Selanjutnya, kedua negara harus sepakat untuk mengakhiri dan membatalkan tarif barang impor kedua negara yang sudha diterapkan selama ini. Kesepakatan pembatalan tarif ini dituangkan dalam kesepakatan dagang yang disebut pada fase pertama. Proporsi tarif yang dibatalkan harus sama meski item barangnya bisa dinegosiasikan.

“Dalam 2 minggu terakhir, delegasi atau tim kedua negara berdiskusi secara serius dan konstruktif untuk mengakhiri berbagai masalah dengan tepat,” kata Gao seperti dikutip Channel News Asia.

Leave a reply

Iconomics