CEO Perusahaan Minyak Raksasa Promosikan Teknologi Ramah Lingkungan

0
577
Reporter: Reuters

Sebanyak 13 CEO perusahaan minyak besar berencana bertemu di New York untuk mempromosikan investasi yang ramah lingkungan dan mendukung pengurangan efek rumah kaca dan emisi karbon. Langkah ini sebagai respons atas desakan berbagai pihak kepada perusahaan minyak besar agar mendukung gerakan melawan pemanasan global akibat emis gas rumah kaca.

CEO Occidental Petroleum Vicki Hollub mengatakan, pihaknya meyakini melalui teknologi pengeboran baru dapat menekan emisi karbon. Aktivis lingkungan mengecam perilaku perusahaan minyak raksasa yang mengabaikan aspek lingkungan sehingga menyebabkan perubahan iklim. Salah satunya adalah mencairnya lapisan es sehingga menyebabkan permukaan laut meningkat dan cuaca ekstrem.

Para ilmuwan telah mengingatkan agar dunia perlu mengurangi separuh emisi gas rumah kaca selama beberapa dekade ke depan untuk menghindari pemanasan global. Emisi karbondioksida disebut telah mencapai 37 miliar ton pada 2018. Angka ini disebut tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Dari angka itu, emisi dari minyak dan gas mencapai 12,8 miliar ton.

Sejumlah CEO menyebutkan teknologi penyerapan karbon mampu mengurung karbon di gua-gua atau ruang berpori di bawah tanah. Mereka menyebutkan, teknologi ini sangat penting untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2016 tentang perubahan iklim untu mengurangi emisi global.

Baca Juga :   Indef: Tahun Ini Bisa Jadi Momentum untuk Kejar Pertumbuhan yang Sempat Terkontraksi

CEO BP Bob Dudley mengatakan, banyak orang tidak tahu tentang teknologi itu. karenanya dunia perlu lebih mengenal dan mengetahui lebih banyak tentang teknologi itu agar semua pihak bisa mencapai target Perjanjian Paris.

Adapun kelompok yang tergabung dalam OGCI menyebutkan, pihaknya bertujuan untuk menggandakan penyimpanan karbondioksida secara global pada 2030. Juga ingin mengurangi emisi metana dan meningkat efisiensi energi. Organisasi ini dibentuk pada 2014 yang mendukung upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

Jutaan anak muda pekan lalu secara global menuntut dunia agar segera mengambil langkah menghentikan perubahan iklim. Ternasuk aktivis berumur 16 tahun asal Swedia, Greta Thunberg. Dia mengkritik pemerintah dan industri karena tidak maksimal melakukan upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

Leave a reply

Iconomics