Defisit Capai 2,2%, Lampaui Target APBN

0
77
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Kementerian Keuangan menyebut defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mencapai Rp 353 triliun. Jumlah ini sekitar 2,2% dari produk domestik bruto (PDB) dan melebihi target yang ditetapkan dalam APBN yaitu Rp 296 triliun.

Disebutkan Kementerian Keuangan, angka ini meningkat 0,32% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 269,4 triliun atau 1,82% dari PDB. Membengkaknya defisit APBN di 2019 ini disebabkan penurunan pendapatan negara yang hanya terealisasi sekitar 90,4% atau sekitar Rp 1.957,2 triliun dari target APBN.

Sementara itu, realisasi belanja negara disebut relatif stabil sebesar Rp 2.310,2 triliun atau sebesar 93,4% dari target. “Pendapatan negara mengalami tekanan karena rembesan global dari pendapatan perpajakan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (07/01).

Dikatakan Sri Mulyani, berbagai faktor eksternal seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi global, perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, serta pertumbuhan perdagangan yang berada pada titik terendah sejak 2012 ditambah dengan faktor internal telah berimbas pada kurangnya realisasi pendapatan negara terhadap target APBN.

Baca Juga :   Jokowi: Hilirisasi Industri Bukti Komitmen Pemerintah Bangun Kemandirian Bangsa

Untuk 2019, misalnya, pendapatan negara hanya 90,4% dari target APBN yang ditetapkan Rp 2.165,1 triliun. Sejurus dengan itu, penerimaan dari perpajakan juga tak mencapai target yang ditetapkan di APBN. Realisasi penerimaan pajak pada 2019 hanya Rp 1,545,3 triliun atau 86,5% dari
target yang ditetapkan yakni Rp 1.786,4 triliun.

Sedangkan realisasi belanja negara untuk 2019 mencapai Rp 2.310,2 triliun, atau 93,9% dari target APBN yakni 2.461,1 triliun. Kontributor terbesar atas pembelanjaan negara yakni pembelanjaan kementerian dan lembaga (K/L) yang tercatat sebesar Rp 876,4 triliun atau 102,4% sehingga melampaui target di APBN yakni Rp 855,4 triliun.

Pemerintah juga mencatat peningkatan pada realisasi pembiayaan sebesar Rp 399.5 triliun. Jauh melampaui target yang ditetapkan yakni sebesar Rp 296 triliun. Angka tersebut juga meningkat 30% dari tahun lalu yang mencapai sebesar Rp 305,7 triliun.

Leave a reply

Iconomics