Ekonomi Global dan Pasokan Naik Bikin Minyak Mentah Turun

Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada Senin (20/10). Penurunan itu lantaran kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dan pasokan global yang meningkat sehingga menekan harga.

Minyak mentah Brent, misalnya, turun 57 sen menjadi US$ 58,85 per barel. Sementara, minyak mentah Texas Barat turun 39 sen menjadi US$ 53,39 per barel. Pengaruh pertumbuhan ekonomi global yang tidak pasti itu berasal dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang sampai sekarang belum terlihat akan mereda.

Kedua negara sedang berunding untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang dagang. Perkiraannya bulan depan kedua pemimpin negara akan menandatangani kesepakatan perdagangan untuk tahap pertama. Perang dagang kedua negara ini telah berjalan selama setahun sehingga berdampak kepada pertumbuhan ekonomi global.

Teranyar, perang kedua negara justru semakin tegang. Tiongkok hari ini sedang “memaksa” AS untuk membayar sekitar US$ 2,4 miliar sebagai sanksi yang dijatuhkan WTO atas sengketa dagang kedua negara di masa Presiden Barrack Obama.

Analis minyak dari PVM Stephen Brennock mengatakan, potensi kenaikan harga minyak akan sulit tercapai karena pasokan global meningkat. Itu bisa terjadi apabila AS dan Tiongkok mencapai kesepakatan soal perang dagang atau OPEC mengurangi produksi minyak. Tapi, kedua hal itu tampaknya tidak akan terjadi.

OPEC, Rusia dan bersama negara produsen minyak lainnya pada Desember 2018 sepakat untuk mengurangi produksi sebanyak 1,2 juta barel per hari sejak awal tahun ini. Rusia sebagai negara produsen minyak terbesar kedua pada Minggu (19/10), tidak mengurangi pasokannya pada September lalu. Pasalnya, mereka bersiap menghadapi musim dingin.

Pembicaraan antara Arab Saudi dan Kuwait yang ingin melanjutkan produksi minyak sebesar 500 ribu barel per hari di ladang bersama di daerah zona netral. Itu berarti pasokan terhadap pasar global akan bertambah.