Ekspor Buah Segar Mencapai 375 ribu ton Selama Pandemi Covid-19

0
961
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Kementerian Koordinator Perekonomian menyebut permintaan ekspor komoditas buah segar alami peningkatan selama pandemi Covid-19. Di periode Januari hingga Mei 2020 permintaan buah segar mencapai 375 ribu ton.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, dari nilai tambah ekspor terjadi peningkatan 73,4% dibandingkan periode yang sama pada 2019. “Ini merupakan peluang sekaligus tantangan untuk meningkatkan produksi sekaligus ekspor komoditas buah-buah Nusantara,” kata Musdhalifah dalam sebuah diskusi secara daring, Senin (10/8).

Buah-buahan, kata Musdhalifah, memberikan kontribusi sangat besar terhadap subsektor hortikultura. Di mana pada Triwulan II/2020, subsektor hortikultura berhasil tumbuh 21,75% dibandingkan triwulan sebelumnya (Q to Q). Sementara untuk 2019, kata Musdhalifah, total ekspor buah nasional mencapai 22 juta ton atau naik 4,8% secara tahunan.

Buah-buahan dengan kontribusi terbesar terhadap angka eskpor adalah pisang sebesar 7,2 juta ton; mangga 2,8 juta ton; jeruk siam 2,5 juta ton; nanas 2,1 juta ton; durian 1,1 juta ton;  salak 955 ribu ton; manggis 246 ribu ton; dan buah lainnya 5,29 juta ton.

Baca Juga :   Gandeng Dompet Dhuafa, Adira Finance Pasang 200 Perangkat Wifi Secara Nasional

Sementara itu, volume pasar ekspor buah terbesar Indonesia pada 2019 adalah Vietnam sebesar 27% dari total ekspor buah, Malaysia 19%, Tiongkok 17%, India 10%, Hong Kong 6%, Thailand 5% dan Uni Emirat Arab 3%.

Menurut Musdhalifah, tren selama 4 tahun terakhir menunjukkan bahwa buah-buahan memberikan kontribusi terbesar pada sektor hortikultura dan diharapkan akan terus mengalami peningkatan ke depannya.

“Selama 4 tahun terakhir buah-buahan memberikan kontribusi ekspor terbesar pada sektor hortikultura dan diproyeksikan pada 2020 ekspor buah-buahan kita akan terus mengalami peningkatan karena permintaan pasar global meningkat tajam di masa pandemi,” kata Musdhalifah.

Untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan ekspor buah Indonesia, kata Musdhalifah, pemerintah telah melakukan kebijakan pengembangan agribisnis hortikultura yang dilakukan secara sinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga.

Kementerian serta lembaga yang dimaksud termasuk Kemenko Perekonomian melalui pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor, pengembangan hulu hilir berbasis teknologi, serta pengembangan rantai pasok pangan berbasis kereta api. Lalu Kementerian Pertanian melalui gerakan mendorong kawasan buah, gerakan 3 kali ekspor, subsidi ongkos angkut logistik pangan, pengembangan pasar mitra tani dan toko tani di setiap provinsi.

Baca Juga :   Cegah Penyebaran Covid-19, WIKA dan Bio Farma Berikan Bantuan pada Titik Terdekat Kantor Pusat

Kemudian kementerian perdagangan melalui pelatihan ekspor dan program pendampingan ekspor, penguatan promosi informasi pasar, memperkuat peran perwakilan perdagangan di luar negeri. Selain itu dengan PT KAI melalui sinergi dengan BUMN, BUMD, dan stakeholder lain dalam mengangkut logistik pangan dengan efisien dan harga terjangkau.

Demikian juga kerja sama dengan PT Pos Indonesia melalui sinergi dengan pemerintah dalam mendistribusikan bahan pangan dari sentra produksi petani.

 

 

Leave a reply

Iconomics