Indef: Sedang Wabah Corona, Peluncuran Kartu Pra-Kerja Kurang Tepat

0
609
Reporter: Leo Farhan

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai peluncuran Kartu Pra-Kerja ketika wabah virus corona sedang menyebar masif kurang tepat. Terlebih di masa seperti ini pelaku usaha seperti perusahaan dan industry justru sedang menahan laju operasional.

“Karena faktanya, sekarang seluruh sektor menahan laju operasi. Industri pun juga sedang menurun,” kata ekonom Indef Abra Talattov di Jakarta, Selasa (24/3).

Abra mengatakan, pihaknya memperkirakan realisasi investasi akan terhambat lantaran wabah virus corona. Karena itu, pelaku industri dan pelaku usaha akan ikut melambat. Dengan demikian, tidak aka nada sektor-sektor industri yang akan menyerap tenaga kerja di masa seperti sekarang ini.

Menurut Abra, ketimbang menggelontorkan stimulus untuk Kartu Pra-Kerja sebaiknya anggaran tersebut dialihkan sebagai insentif kepada pekerja-pekerja yang akan kehilangan pekerjaan. Stimulus itu bisa dalam bentuk bantuan tunai langsung (BLT).

“Toh pemerintah juga sudah mengeluarkan insentif PPh 21 untuk sektor manufaktur. Dari pemerintah untuk kasih ke sektor-sektor lain juga,” kata Abra.

Sebelumnya, pemerintahan Joko Widodo resmi meluncurkan Kartu Pra-Kerja beberapa waktu lalu. Dari program ini, pemerintah berharap bisa membantu dan melatih masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan atau meningkatkan keterampilan.

Baca Juga :   Inilah Agenda Jokowi ke Washington D.C

Pemerintah mencatat, jumlah penduduk yang berusia 18 tahun hingga 24 tahun mencapai sekitar 3,7 juta orang. Dan disebut belum mendapatkan pekerjaan. Lewat program ini diharapkan 2 juta orang akan diberi biaya Rp 3 juta hingga Rp 7 juta untuk pelatihan kerja yang bekerja sama dengan 11 perusahaan startup.

Leave a reply

Iconomics