Industri FMCG Disebut Ada yang Tumbuh Positif di Masa Covid-19

0
1824

Industri fast moving consumer goods (FMCG) mengalami dampak yang berbeda-beda di masa wabah Covid-19 ini. Pasalnya, tidak semua perusahaan yang bergerak di industri FMCG mampu bertahan di masa Covid-19 ini.

“Pada waktu Covid-19 belum ada, FMCG menjadi industri idola dan menarik. Hampir semua perusahaan bahkan ingin berkecimpung di industri ini. Setelah Covid-19, industri ini pun terdampak walau bervariasi, artinya tidak semua selamat,” kata CEO PT Kino Indonesia Tbk (KINO) Harry Sanusi dalam sebuah webinar, Jumat (6/11).

Berbicara soal krisis, kata Harry, maka harus dibagi dalam beberapa kategori. Pasalnya, krisis di dunia dan yang dihadapi tiap-tiap negara berbeda-beda alias tidak sama. Bahkan krisis karena Covid-19 ini.

Karena itu, kata Harry, dampaknya terhadap industri pun berbeda-beda termasuk di industri FMCG. Secara umum semua dunia ekonominya terkontraksi. Tetapi, dari sisi industri ada terdampak secara negatif dan ada pula yang mampu tumbuh positif.

Dalam industri FMCG, kata Harry, juga demikian. Tidak semua perusahaan yang bergelut di industri FMCG mampu tumbuh positif. Kalau pun tumbuh di masa ini hanya mampu di satu digit. Sementara yang terkontraksi negatif bisa di atas 50% tergantung kategorinya.

Baca Juga :   Jadikan Jokowi sebagai Rujukan, Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8% Setiap Tahun

“Untuk produk kosmetik seperti bedak sama lisptik, misalnya, karena umumnya orang kerja dari rumah, maka masyarakat tidak membutuhkannya. Bahkan ketika bekerja pun karena wajib pakai masker, masyarakat pun kurang membutuhkannya,” kata Harry.

Sementara itu, kata Harry, perusahaan yang memproduksi vitamin, sabun, pembersih tangan anti-septik dan lain sebagainya justru mengalami pertumbuhan di masa Covid-19. Karena itu, perusahaan yang bergerak di FMCG dengan produk beragam di masa Covid-19 ini dinilai bisa selamat.

“Jadi, dampak Covid-19 ini buruk sekali karena perusahaan yang tadinya baik-baik saja sebelum ada Covid-19, tapi bisa bangkrut karena diharuskan berhenti beroperasi untuk mencegah pandemi,” kata Harry.

 

Leave a reply

Iconomics