Jumlah Pasien Menurun, Pendapatan Siloam International Hospitals Tbk Anjlok 4,11%

0
466

PT Siloam Inertnational Hospitals Tbk (SILO) membukukan penuruna pendapatan sebesar 4,11% (year on year) pada Januari-September 2020 (9M2020) karena menurunnya jumlah pasien yang dirawat dan berobat di rumah sakit selama pandemi.

Perusahaan milik grup Lippo ini mencatatkan pendapatan sekitar Rp5 triliun pada 9M2020 dibanding Rp5,22 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

SILO juga masih membukukan rugi bersih sebesar Rp48,8 miliar pada 9M2020,  dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu rugi bersih sebesar Rp42,88 miliar.

Penurunan kinerja keuangan ini terjadi karena volume pasien rawat inap menurun 24,9% pada 9M2020 menjadi 138.352 dari 184.338 pasien pada periode yang sama pada tahun 2019. Pada 3Q2020  saja, volume pasien menurun 38,4% menjadi 38.054 dari 61.766 pasien pada periode yang sama tahun lalu.

Jumlah Hari Rawat Inap (Inpatient Days) pada 3Q2020 tercatat sebanyak 156.740 hari dibandingkan dengan 204.408 hari pada 3Q2019, menurun 23,3%. Tingkat Okupansi rumah sakit Siloam menurun menjadi 47,8% pada 3Q2020 dibandingkan dengan 61,4% pada 3Q2019. Pada 3Q2020, Siloam mencatat 511.780 Pasien Rawat Jalan, dibandingkan dengan 712.527 pasien pada 3Q2019, menurun 28,2%.

Baca Juga :   Kuartal Tiga 2020, Aset BSDE Tumbuh 11,85% Menjadi Rp60,89 Triliun

Volume pasien yang masih cenderung menurun karena Covid-19 ini diimbangi dengan  pelayanan tes dan pengobatan Covid-19. Siloam telah memperbesar kapasitas tes Covid-19 secara signifikan. Pada 9M2020, Siloam telah melakukan 70 ribu tes PCR dan lebih dari 700 ribu tes rapid serta serologi. Selain kapasitas untuk melakukan tes, Siloam telah mendedikasikan 4 rumah sakit untuk pelayanan pengobatan Covid-19.

“Banyak tantangan yang dihadapi di tahun ini, namun kami akan terus mendukung Indonesia untuk melawan Covid-19 dengan terus memperbesar kapasitas tes Covid-19 dan menyediakan perawatan Covid-19 yang terbaik,” ujar Presiden Direktur Siloam, Ketut Budi Wijaya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Iconomics, Rabu (28/10).

Ia menambahkan keamanan pasien dan staff tetap menjadi prioritas utama pada saat ini. “Kami telah melihat perbaikan dalam hasil finansial kami pada 3Q2020, namun volume pasien masih sangat rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Kami tetap percaya pada kemampuan dan pengalaman dari tim manajemen untuk menjalankan strategi dalam keadaan yang sulit ini,” ujarnya.

Leave a reply

Iconomics