Kadin Minta Pemerintah Belajar dari Thailand soal Industri Otomotif

0
555

Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani optimistis Indonesia bisa menjadi pemain utama kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara. Munculnya Peraturan Presiden
tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan tahun 2019 dinilai langkah awal Indonesia menjadi pemain mobil listrik.

Dikatakan Rosan, dari sisi produksi kendaraan, Indonesia masih kalah dibanding dengan Thailand. Merujuk data Asean Automotive Federation, produksi kendaraan Thailand pada 2018 mencapai 2,1 juta. Sedangkan Indonesia hanya 1,3 juta unit.

“Produksi kendaraan Thailand pun lebih berdaya saing di pasar global. Hal ini terlihat dari porsi ekspor yang mencapai 53% dari jumlah produksi 2018. Sementara itu, produksi kendaraan Indonesia lebih banyak dipasarkan di dalam negeri dengan porsi 74% dan ekspor baru mencapai 26%,” kata Rosan beberapa waktu lalu.

Kemajuan industri kendaraan Thailand, kata Rosan, tidak terlepas dari dukungan serta kebijakan yang berpihak kepada industri. Sejumlah insentif pun diberikan kepada industri untuk mendorong daya saing mereka. Misalnya, insentif pengurangan bea masuk impor barang modal dan komponen, dukungan kegiatan riset dan pengembangan dengan memberi insentif perpajakan minimal 3 tahun serta insentif perpajakan berdasarkan lokasi pabrik.

Baca Juga :   Mandiri Perkirakan Dampak Corona Bikin Kredit Melambat

Menurut Rosan, menyambut era mobil listrik, Thailand juga telah mempromosikan sejumlah insentif terbaru. Perusahaan produsen kendaraan listrik akan mendapat insentif pembebasan pajak 6 tahun hingga 10 tahun, jika mereka menghasilkan komponen utama seperti baterai dan kereta listrik dalam negeri.

“Mesin yang diperlukan untuk memproduksi semua jenis kendaraan listrik dibebaskan dari tarif impor. Indonesia perlu mengeluarkan kebijakan serupa sebagai implementasi Perpres sehingga bisa berkompetisi dengan Thailand dalam produksi kendaraan listrik,” kata Rosan.

Sebelumnya, penerbitan Perpres tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan tahun 2019 merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah mengembangkan kendaraan listrik.

Leave a reply

Iconomics