Kemitraan Strategis Sinar Mas Agribusiness and Food, Koperasi Al Fa’iz dan BRI akan Salurkan Rp150 Miliar untuk Replanting di Palembang

0
1342

Sinar Mas Agribusiness and Food melalui PT Djuanda Sawit Lestari melakukan kemitraan strategis dengan Koperasi Serba Usaha Al Fa’iz Mandiri Kabupaten Musi Rawas dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam program pembiayaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Palembang.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian kredit antara Anak usaha Sinar Mas Agribusiness and Food bersama Koperasi Serba Usaha Al Fa’iz Mandiri dengan BRI. Kredit tersebut untuk membantu 420 petani swadaya dengan total kredit lebih Rp150 miliar. Selain itu ada pula penyediaan bibit, pupuk dan pendampingan teknis untuk total luasan kebun sebesar 1.315 hektar.

“Program kemitraan untuk peremajaan sawit petani, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman sawit mereka. Sehingga, kesejahteraan petani dan keluarganya menjadi lebih baik,” kata CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Sumatera Selatan Iswanto Nadjaja dalam siaran pers.

Executive Vice President Divisi Agribisnis BRI Budhi Novianto mengatakan penandatanganan perjanjian kredit ini merupakan tindak lanjut atas fasilitas peremajaan kebun petani swadaya dan plasma BRI sebesar Rp1,75 triliun untuk luasan tanam +/- 14.745 hektar. Ia mengatakan fasilitas tersebut secara bertahap akan direalisasikan melalui kemitraan strategis bersama Sinar Mas Agribusiness and Food dengan beberapa koperasi di 3 wilayah yaitu Pekanbaru, Medan, dan Palembang.

Baca Juga :   Sinar Mas Agribusiness and Food Mendonasikan 18 Ton Oksigen Cair di Jambi

Budhi menegaskan Bank BRI turut mendukung program pemerintah dalam PSR dan berperan sebagai mitra perbankan untuk menyalurkan fasilitas kredit ke petani baik swadaya maupun plasma.

Dalam siaran pers juga disebutkan, produksi tandan buah segar (TBS) petani Sumatera Selatan selama ini cukup rendah, banyak usia tanaman yang sudah tua, dan perlu dilakukan peremajaan kebun. Petani juga memiliki keterbatasan akses biaya peremajaan dan penerapan budidaya kelapa sawit yang baik. Adapun kondisi tanaman yang  sudah kurang terawat mengakibatkan hasil produksi TBS ≤ 15 ton per hektar. Oleh karena itu perlu diremajakan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.

Leave a reply

Iconomics