KKP Kembangkan Laboratorium Kelas Internasional untuk Udang

0
992

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan The Yellow Sea Fisheries Research Institute (YSFRI), RRT untuk mengimplementasikan “Twinning Laboratory Program” yang berlaku 3 tahun.

YSFRI adalah laboratorium yang telah diakui dan ditunjuk oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) sebagai acuan di wilayah Asia untuk penyakit white spot syndrome virus (WSSV) dan infectious hypodermal hematopoietic necrosis virus (IHHNV) pada udang.

“Salah satu target utama kerjasama ini adalah BKIPM memiliki laboratorium berstandar internasional dan diakui oleh OIE untuk menjadi acuan bagi pengujian WSSV dan IHHNV di wilayah Asia Tenggara,” kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina dalam siaran pers.

Menurut Rina, penyakit ikan, termasuk udang telah menjadi tantangan global seiring dengan peningkatan produksi dan perdagangan produk perikanan antar negara. Bahkan banyak negara mengalami kerugian besar karena merebaknya penyakit ikan tertentu, baik yang berasal dari dalam negeri atau endemic fish disease, maupun penyakit ikan introduksi atau exotic fish disease dan yang timbul sebagai akibat peningkatan perdagangan yang massif atau transboundary fish disease.

Baca Juga :   Komisi IV Setujui Pagu dan Usulan Tambahan Anggaran KKP untuk 2024

“Masuk dan tersebarnya penyakit–penyakit tersebut ke dalam suatu wilayah atau negara bukan hanya berbahaya bagi industri budidaya namun juga bagi kelestarian sumber daya hayati ikan, terutama plasma nutfah asli,” kata Rina.

Rina memastikan BKIPM, YSFRI dan OIE sepakat untuk tetap melanjutkan implementasi program meski dunia tengah dilanda pandemi Covid-19. Ketiga lembaga pun sepakat melakukan pembahasan secara virtual terkait sinkronisasi dan harmonisasi rencana aksi kerjasama bertajuk “Consultation of the OIE Twinning Lab Program Plan of Action”.

Leave a reply

Iconomics