Kontraksi Ekonomi Dinilai Mengecil Sejalan dengan Pemulihan di Akhir 2020

0
111

Wabah Covid-19 disebut berdampak besar terhadap sektor riil, sektor usaha, terhadap individu, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dampaknya itu telah pula dirasakan dalam berbagai macam masyarakat sehari-hari dan kemungkinan akan terus berlanjut.

Menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, karena Covid-19 ini, maka perekonomian global diperkirakan mengalami kontraksi dalam, mengecil atau dengan kata lain pertumbuhannya negatif. Dana Moneter Internasional (IMF), misalnya, memperkirakan kontraksi perekonomian global mencapai -4,4% pada tahun ini.

“Jadi, kontraksi di seluruh dunia ini cukup dalam. Sebelum Covid-19, pertumbuhan global sekitar 3% saja disebut penuh ketidakpastian. Kalau -4,4% ketidakpastiannya akan lebih dalam lagi,” kata Suahasil dalam sebuah webinar, Selasa (27/10).

Tentu saja Indonesia tidak terlepas dari konteks itu, kata Suahasil. Pasalnya, Indonesia bagian dari perekonomian dunia. Untuk ke depan, kata Suahasil, pihaknya memperkirakan Indonesia akan mengalami kontraksi. Pertanyaannya kontraksi itu seperti apa?

“Bagaimana kontraksi Indonesia dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara atau Asia, misalnya. Atau dunia. Kita perkirakan kontraksi kita di 2020 sejalan dengan pemulihannya, kontraksinya mengecil hingga ujung 2020,” kata Suahasil.

Baca Juga :   Ini Insentif Pemerintah kepada Perusahaan Industri Terdampak Covid-19

Pada kuartal II/2020, kata Suahasil, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi hingga -5,3%. Sementara di kuartal III kontraksinya sejalan dengan pemulihan ekonomi yang ada. Itu bisa dilihat dari perjalanan Juli, Agustus, September dan Oktober 2020, gerak ekonomi sudah terlihat.

UMKM, kata Suahasil, sudah ada yang mulai berproduksi. Dibanding April lalu, pemulihan ekonomi secara bertahap akan terus terjadi sejalan dengan rasa aman yang muncul di tengah-tengah masyarakat. pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin akan menciptakan rasa aman dan membuat pemerintah optimistis kegiatan ekonomi pulih secara berangsur-angsur.

“Sampai kita mendapatkan vaksin, dilakukan vaksinasi maka akan menbuat rasa aman lebih kuat lagi. Kita berharap rasa aman yang lebih kuat, pertumbuhan perekonomian akan lebih lagi. Kami perkirakan pertumbuhan tahun depan mencapai 5% secara tahunan,” tambah Suahasil.

Untuk mencapai itu, kata Suahasil, tentu saja melalui kombinasi 2 hal. Pertama, technical rebound, karena tahun ini kemungkinan negatif, berarti ada technical rebound. Kedua, pemulihan ekonomi. Kedua hal ini penting untuk didorong terus, kata Suahasil.

Baca Juga :   Inflasi Tiongkok Naik karena Harga Daging Babi Melonjak

“Di seluruh dunia itulah perdebatannya. Menanggulangi (Covid-19) dan bagaimana keluar dari pandemi dengan salah satu perkembangan ekonomi baik, pulih dengan cepatdan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat,” kata Suahasil.

Leave a reply

Iconomics