Kuartal I-2020, Laba BTN Rp 457,1 Miliar, Turun 36,79%

0
514
Reporter: Petrus Dabu

Sepanjang kuartal pertama 2020 ini, kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) ikut lesu bersamaan dengan kondisi ekonomi yang mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19. Baik pendapatan maupuan laba emiten bank plat merah dengan kode saham BBTN ini turun.

Pendapatan bunga dan bagi hasil bersih pada kuartal pertama 2020 sebesar Rp 2,14 triliun, turun 9,46% year on year dari Rp 2,36 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal pertama 2019 lalu, pendapatan dan bagi hasil bersih masih tumbuh sebesar 1,4% year on year dari Rp 2,33 triliun di 2018.

Kemudian laba operasional lainnya juga turun sebesar 24,27% year on year menjadi Rp 454,06 miliar, dari Rp 599,59 miliar pada kuartal pertama 2019 lalu. Pada kuartal pertama 2019, pendapatan operasional lainnya masih tumbuh sebesar 36,31% year on year dari Rp 684,34 miliar di 2018.

Per 31 Maret 2020, total outstanding jumlah kredit yang disalurkan BTN sebesar Rp 229,33 triliun, masih tumbuh sebesar 4,39% year on year dari Rp 219,7 triliun pada 31 Maret 2019. Tetapi pertumbuhan kredit ini melambat karena periode yang sama tahun lalu pertumbuhannya sebesar 19,6% year on year dari Rp 183,7 triliun di 2018.

Baca Juga :   Kaget Bayar Cicilan KPR BTN Lebih Kecil?

Sedangkan jumlah simpanan nasabah per 31 Maret 2020 sebesar Rp 204,23 triliun, naik 3,59% year on year dari Rp 197,15 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Simpanan nasabah ini juga tumbuh melambat dari 10,63% year on year pada kuartal pertama 2019 dari Rp 178,21 triliun di 31 Maret 2018.

Ada kenaikan 2,91% pada beban operasional lainnya menjadi Rp 1,73 triliun sehingga laba operasional pun menjadi Rp 431,08 miliar, turun 53,47% year on year. Peningkatan beban operasional lainnya ini terutama karena ada peningkatan pada penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-aset keuangan sebesar 69,85% mejadi Rp 429,99 miliar.

Meski ada tambahan pendapatan dari pos pendapatan bukan operasional neto sebesar Rp 154,94 miliar, tetapi laba sebelum pajak masih anjlok sebesar 36,38% year on year menjadi Rp 586,02 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak, laba periode berjalan tercatat sebesar Rp 457,1 miliar, turun 36,79% year on year dari Rp 723,15 miliar pada kuartal pertama 2019. Pada kuartal pertama 2019, laba periode berjalan BBTN masih tumbuh sebesar 5,67% year on year dari Rp 684,34 miliar di 2018.

Leave a reply

Iconomics