Menko Perekonomian: Bansos Bertahap Dikurangi Pada 2022

0
510

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan skenario pemulihan ekonomi masih akan berlanjut di tahun 2021. Alasannya dampak pandemi Covid-19 diprediksi masih akan dirasakan hingga tahun depan.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kebijakan pemerintah juga masih dalam skenario pemulihan ekonomi pada tahun 2021. Menko Airlangga menjelaskan tentang siklus terbalik antara pandemi dan mata pencaharian. Jika penyebaran masih tinggi maka ekonomi akan semakin dalam.

“Jika pada saat masalah kesehatan ini tertangani maka ekonomi akan kembali. Maka masyarakat diharapkan mampu melakukan penyesuaian perilaku terhadap Covid-19,” ujar Airlangga dalam siaran pers.

Airlangga juga menuturkan bahwa pihaknya akan mendorong kebijakan kesehatan dengan prioritas tinggi di tahun 2020 dan 2021. Ia berharap di tahun 2022 dan 2023 vaksin telah ditemukan, sehingga mereka akan berada pada posisi normal.

Bantuan sosial, menurut Menko Airlangga, akan didorong hingga 2021 dan secara bertahap akan mulai dikurangi pada tahun 2022. Selain itu, usaha dan industri padat karya akan terus didorong hingga tahun 2022.

Baca Juga :   Revisi Aturan dan 4 Strategi Wapres Kembangkan Ekonomi Syariah

Menko Airlangga juga menuturkan pemerintah akan melakukan restrukturisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, penempatan dana dan penjaminan juga terus dilakukan agar sektor riil dapat bergerak.

Pemerintah berupaya menjaga mata pencaharian kehidupan dilakukan dengan mendukung masyarakat dan bisnis yang terdampak menyiapkan kembali masyarakat. Harapannya mereka tetap dapat bekerja secara produktif dan aman.

Saat ini, dana yang ditempatkan di Himbara berjumlah Rp30 triliun. Sementara dana yang sudah disalurkan senilai Rp43,17 triliun kepada penerima sebanyak 519.797 debitur. Penempatan dana di Bank Pembangunan Daerah (BPD) totalnya ada Rp11,5 triliun. Harapannya dapat memutar perekonomian masyarakat.

Leave a reply

Iconomics