OJK: Restrukturisasi Kredit Perbankan Capai Rp904,3 Triliun

0
395
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perkembangan realisasi restrukturisasi kredit perbankan sudah mencapai Rp 904,3 triliun kepada 7,5 juta debitur per 28 September 2020. Pencapaian tersebut merupakan 20% hingga 30% dari total anggaran restrukturisasi yang telah ditetapkan sebesar Rp 5.400 triliun.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menuturkan, realisasi tersebut terdiri atas kredit UMKM senilai Rp 359,98 triliun dari 5,82 juta debitur, sementara kredit non-UMKM sebesar Rp 544,31 triliun dari 1,64 debitur.

Selain perbankan, kata Wimboh, realisasi restrukturisasi kredit per tanggal 18 Oktober 2020 di lembaga pembiayaan juga sudah mencapai Rp 175,21 triliun yang diberikan kepada sejumlah 4,73 juta kontrak restrukturisasi yang disetujui.

“Artinya, jumlah nasabah ini, pada saat ini tidak bisa bayar angsuran baik pokok maupun pinjaman ini tidak masalah. Kita akan hidupkan pada waktunya. Sekarang sudah mulai kita kasih berbagai insentif yang didesain menteri keuangan berkaitan dengan subsidi untuk UMKM dan juga penjaminan baik UMKM maupun korporasi,” kata Wimboh dalam acara CSME 2020 secara daring, Senin (19/10).

Baca Juga :   Lebih Tegas, OJK akan Cabut Izin Usaha Wanaartha Life dan Kresna Life, Bila Pemegang Saham Tak Tambah Modal

Wimboh mengatakan, akhir-akhir ini, jumlah penambahan restrukturisasi kredit ini semakin flat dan terlihat bahwa tingkat pengajuan restrukturisasi kredit saat ini sudah optimal. “Tidak akan bertambah lagi, kalau bertambah juga kecil dan sekarang permasalahannya kita sudah bisa bertahan, tinggal bagaimana ke depan untuk kita bangkitkan lagi,” kata Wimboh.

Seandainya masih ada nasabah yang butuh mengajukan restrukturisasi kredit, kata Wimboh, kebijakan POJK Nomor 11 tentang relaksasi restrukturisasi kredit telah didesain untuk dapat diperpanjang jika dibutuhkan. ”Dan kelihatannya perlu diperpanjang. Silakan kalau ada nasabah mau direstrukturisasi, silakan. Bahkan perpanjangan lebih dari Februari tahun depan, enggak masalah, kita keluarkan,” katanya.

Leave a reply

Iconomics