Pemerintah akan Kawal Pengembangan Industri Berbasis Sagu

0
372

Pengelolaan sagu menjadi salah satu program prioritas. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah memasukkan sagu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Artinya, Pemerintah memandang sagu sebagai bagian yang penting dan strategis bagi ketahanan pangan nasional.

“Sejalan dengan kebijakan Presiden dalam melakukan pembangunan Indonesia melalui wilayah pinggiran dan 50,33% total luas tanaman sagu Indonesia berada di pulau Papua, maka Pemerintah telah menjadikan program peningkatan pengelolaan sagu nasional sebagai salah satu program prioritas,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mewakili Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka acara Pekan Sagu Nasional (PSN) 2020.

Pemerintah mengharapkan hilirisasi produk sagu juga mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat, penyerapan tenaga kerja, peningkatan potensi pajak, dan pendapatan asli daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

“Karenanya, Pemerintah berkomitmen untuk mengawal tumbuhnya industri yang berbasis sagu maupun sagu sebagai bahan pangan,” kata Menteri Perindustrian dalam siaran pers.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menjelaskan Indonesia memiliki luas lahan sagu terbesar di dunia. Dari 6,5 juta hektar lahan sagu di seluruh dunia, sebesar 5,5 juta hektar berada di Indonesia dan lebih dari 94,55% terfokus di wilayah Papua seluas 5,2 juta hektar.

Baca Juga :   Menko Airlangga: Wujudkan Ekonomi Hijau dengan Berbagai Alternatif Pendanaan

Jenis Sagu yang tumbuh di wilayah Papua pun menghasilkan pati (tepung) yang lebih tinggi dibandingkan sagu yang tumbuh di daerah lain. Sayangnya, dari segi konsumsi terhitung masih sangat rendah yaitu 0,4-0,5 kg/kapita/tahun sedangkan konsumsi beras cukup besar hingga 95 kg/kapita/tahun dan konsumsi tepung terigu meningkat tajam hingga 10-18 kg/kapita/tahun.

Dalam hal kontribusi sagu terhadap penyediaan lapangan pekerjaan, jumlah tenaga kerja atau petani sagu mencapai 286.007 KK. Sedangkan kontribusi ekspor, nilai ekspor sagu di tahun 2019 adalah sebesar Rp108,89 miliar dan total volume 26.625 ton. Adapun 5 negara tujuan utama ekspor sagu Indonesia yaitu India, Malaysia, Jepang, Thailand, dan Vietnam.

Leave a reply

Iconomics