Pemerintah Perkirakan Pertumbuhan 2020 di Kisaran -1,7% hingga -0,6%

0
446

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan terkontraksi sekitar -5,2% hingga -4,4% pada tahun ini. Untuk Indonesia, OECD memperkirakan pertumbuhannya terkontraksi-3,3% di 2020.

“Ini perkiraan yang paling pesimis. Sementara perkiraan yang paling optimis datang dari IMF. Indonesia diperkirakan pertumbuhannya terkontraksi di level -1,5%,” kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal Arif Baharuddin dalam sambutannya dalam acara webinar yang digelar The Iconomics, Rabu (28/10).

Arif mengatakan, IMF dan OECD memang merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi global ini seiring dengan perbaikan kinerja ekonomi dan proyeksi pertumbuhan Tiongkok yang positif di kuartal III ini. Khusus Indonesia, perkiraan dari berbagai lembaga tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara dan Asia.

“Sementara pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kita untuk tahun ini berada di kisaran -1,7% hingga -0,6%,” kata Arif.

Menurut Arif, rendahnya tingkat prediksi pertumbuhan ekonomi global saat ini salah satunya tercermin dari perbedaan yang cukup lebar antara proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan antara satu lembaga dengan lembaga lain. Tidak hanya itu, revisi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh satu lembaga dari waktu ke waktu juga menunjukkan angka penyesuaian yang berbeda yang relatif signifikan.

Baca Juga :   Angkasa Pura I: Kurangi Volume Penerbangan, Bukan Lockdown

Rendahnya prediksi tersebut, kata Arif, turut menciptakan ketidakpastian bagi perekonomian dan bagi sektor keuangan global. Tentunya game changer atau solusi atas ketidakpastian karena wabah Covid-19 ini adalah vaksin. Sebelum adanya vaksin, Covid-19 akan terus menjadi ancaman bagi perekonomian.

“Itu yang terjadi baru-baru ini di Eropa, Amerika Serikat (AS) dan lain-lain yang mengalami lonjakan kasus (Covid-19) harian,” tambah Arif.

Perkembangan mengenai vaksin, kata Arif, mengalami kemajuan cukup menggemberikan. Merujuk kepada New York Times, misalnya, melaporkan ada 6 jenis vaksin yang sudah mendapat persetujuan untuk digunakan secara terbatas.

Sementara itu, kata Arif, ada 11 jenis vaksin yang masuk fase ke-3 yang sedang diuji coba ke ribuan penduduk. Termasuk jenis vaksin yang diproduksi Sinovac yang akan digunakan di Indonesia dalam waktu yang tidak lama lagi. “Jadi situasi ini sesuatu yang belum pernah terjadi dibanding krisis-krisis yang sebelumnya pernah kita alami,” kata Arif.

 

 

 

Leave a reply

Iconomics