Pemerintah Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan Ketiga Negatif 1%

0
101
Reporter: Petrus Dabu

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga ini diperkirakan masih akan negatif, meski tak sedalam pada triwulan kedua yang negatif 5,32%. Tetapi pada triwulan keempat nanti ekonomi Indonesia akan kembali positif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam materi paparannya saat Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Rakernas Apindo) secara virtual pada Rabu (12/8), mengungkapkan pada triwulan ketiga atau periode Juli-September ini, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar -1%. Kemudian pada triwulan keempat kembali positif sebesar 1,38%. Dus, secara keseluruhan tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif sebesar 0,49%.

Meski mengalami pertumbuhan minus, Airlangga mengatakan ekonomi Indonesia masih relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain. “Pada kuartal pertama kita sedikit dari negara yang masih mengalami pertumbuhan positif yaitu 2,97%. Sedangkan di kuartal kedua kita mulai negatif yaitu 5,32%. Sehingga tentunya kita perlu memompa lagi pertumbuhan di kuartal ketiga karena kuartal ketiga adalah penentuan bagi kita,” ujar Airlangga.

Karena itu, jelasnya pemerintah akan memacu belanja APBN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Airlangga mengatakan hingga semester pertama lalu dari sekitar Rp2.700 anggaran belanja dalam APBN termasuk anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang sudah dibelanjakan mencapai sekitar Rp1.000 triliun. Sisa sekitar Rp1.700 triliun akan dibelanjakan pada semester kedua ini, dimana Rp700 triliun pada triwulan ketiga dan Rp1.000 triliun pada triwulan keempat.

Baca Juga :   DPR Bahas KEM PPKF dan Hasilnya Akan Disampaikan pada 30 Juni 2022

“Bapak Presiden tadi pagi juga mendorong agar belanja di setiap kementerian bisa dipacu, karena kalau belanja itu dipacu kita diharapkan masuk ke jalur positif,” ujarnya.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 ini diperkirakan minus 0,49%, tetapi Airlangga memaparkan kondisinya masih lebih baik dibandingkan negara lain. Amerika Serikat misalnya diproyeksikan minus 5,18%; Unieropa minus 7,94%; Inggris minus 9,53%; Jerman minus 6,23%; Perancis minus 10,06%; Malaysia minus 3,24%; Thailand minus 5,78%; Filipina minus 5,15%;  dan India minus 4,95%.

Airlangga mengatakan prediksi sejumlah lembaga menunjukkan tahun 2021 nanti, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali masuk ke jalur positif. Pada triwulan pertama 2021, ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh sebesar 3,2%. Kemudian triwulan kedua sebesar 6,75%; triwulan ketiga sebesar 5,03% dan 5,04% pada triwulan keempat. Sehingga secara keseluruhan pada tahun 2021 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02%.

 

Leave a reply

Iconomics