Potensi Digitalisasi Indonesia yang Kian Terakselerasi di Masa Covid-19

0
1192

Bank Indonesia (BI) menilai Indonesia memiliki fondasi digital yang kuat karena strukur demografinya mayoritas adalah milenial atau generasi Y. Struktur generasi milenial dari total populasi sekitar 269 juta jiwa mencapai 59,71%.

Sementara itu, kata Principal Economist Payment System Policy Department BI Agung Purwoko, struktur generasi X dari total populasi mencapai 40,29%. Berdasarkan fakta itu, terutama jumlah populasi milenial, kata Agung, peluang digitalisasi sangat kuat.

“Buktinya mobile customer itu mencapai 338,2 juta melebihi jumlah populasi sehingga mungkin punya 2 akun. Pengguna internet mencapai 175,4 juta dan pengguna aktif media sosial 160 juta. Ini potensi yang dimiliki Indonesia dibanding negara lain,” kata Agung dalam acar diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Agung mengatakan, tren digitalisasi di Indonesia meningkat pesat dan terus mendongkrak aktivitas transaksi digital dalam kegiatan masyarakat serta terakselerasi di masa Covid-19. Data BI menunjukkan transaksi e-commerce pada Agustus 2020 mencapai 140 juta transaksi.

Jumlah ini, kata Agung, meningkat tajam jika dibandingkan 2019 pada periode yang sama yang hanya mencapai 80 juta transaksi. Pun demikian dibandingkan pada 2018 periode yang sama yang hanya 40 juta transaksi.

Baca Juga :   BRI: Digital Banking adalah Keniscayaan

Pada awal Covid-19, kata Agung, jenis barang yang umum dibeli masyarakat adalah makanan dan minuman. Transaksi jenis barang tersebut melonjak tajam hingga Mei 2020. Setelah itu, transaksi jenis barang ini mulai mengalami penurunan.

“(Transaksi) barang-barang lain seperti perlengkapan rumah tangga dan kantor meningkat. Walau bekerja dan belajar dari rumah masyarakat rupanya masih membutuhkan hal-hal terkait dengan pekerjaannya. Ini solusi atas beberapa hambatan karena keterbatasan di masa Covid-19,” kata Agung.

 

Leave a reply

Iconomics