Realisasi Belanja Anggaran Penanganan Covid-19 Dipercepat di Agustus 2020

Realisasi belanja anggaran penanganan Covid-19 akan dipercepat pada Agustus nanti. Percepatan belanja anggaran ditargetkan untuk segera direalisasikan dalam rangka mengembalikan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III dan IV 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah memastikan perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi pada kuartal II di kisaran -5,3% hingga -3,4%.

“Proyeksi ekonomi Indonesia untuk 2020 akan sangat tergantung sekali kepada berapa besar kontraksi terjadi di kuartal II, yang kita perkirakan akan negatif. Tapi, apakah di kuartal III kita bisa memulihkan ekonomi sehingga ekonomi bisa kembali tumbuh positif dan momentum kita jaga di kuartal IV? Ini yang menjadi tantangan,” kata Sri Mulyani dalam sebuah acara diskusi online di Jakarta, Jumat (24/7).

Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2020 mengenai perubahan postur APBN dalam rangka penanganan Covid-19 senilai Rp 695,2 triliun. Anggaran tersebut harus menjadi pemicu untuk membangkitkan kembali mesin pertumbuhan ekonomi negara.

“Seluruh anggaran Rp 695 triliun ini ditambah belanja dari K/L (kementerian/lembaga) dan daerah yang tidak terpotong, dan tidak terkena refocusing, harus menjadi yang mesin pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan kuartal IV,” kata Sri Mulyani.

Realisasi anggaran tersebut, kata Sri Mulyani, harus lebih dipercepat lagi. Serapan anggaran penanganan Covid-19 belum terserap secara maksimal lantaran hampir seluruh sektoral dan daerah mengalami perubahan dan refocusing anggaran yang luar biasa.

“Maka presiden meminta kepada seluruh menteri coba lihat dan fokus pada cara belanja kita. Kalau ada perubahan peraturan pemerintah (PP) lakukan segera. Kalau harus ada peraturan menteri keuangan (PMK) yang perlu disederhanakan lakukan segera. Dan ini akan segera dikawalkan sehingga Agustus ini, percepatan belanja akan meningkat,” katanya.