Tahun 2019, Pendapatan dan Laba Bersih Elnusa Moncer

0
930
Reporter: Petrus Dabu

PT Elnusa Tbk (Elnusa) membukukan kinerja keuangan yang gemilang sepanjang tahun 2019 lalu. Baik pendapatan maupun laba bersih perusahaan tercatat tumbuh dobel digit.

Pada tahun 2019 , Elnusa membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 8,4 triliun, tumbuh 27% (year on year) dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp 6,6 triliun.

Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 49%, jasa hulu migas 46% dan jasa penunjang 5%. Selain itu, jasa hulu migas juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 45%, dari sebelumnya Rp 2,6 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 3,8 triliun di tahun 2019.

Dari sisi laba bersih konsolidasi, Elnusa mencatatkan Rp 356 miliar, tumbuh 29% dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp276 miliar. Kontribusi laba bersih didominasi oleh segmen jasa distribusi & logistik energi.

Direktur Keuangan Elnusa Hery Setiawan menjelaskan, kinerja keuangan 2019 Elnusa dipengaruhi banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah penurunan harga minyak dunia dan peralihan blok terminasi ke Pertamina. Turunnya harga minyak menyebabkan permintaan diskon besar harga jasa migas Elnusa. Sebaliknya peningkatan harga minyak tidak secara langsung meningkatkan harga jasa migas Elnusa, namun menggairahkan aktivitas eksplorasi migas. Sementara itu, peralihan blok terminasi ke Pertamina dan gairah aktivitas eksplorasi migas memberikan peluang positif Elnusa.

Baca Juga :   Elnusa Petrofin Salurkan 24 Ton Liquid Oxygen

“Berbagai peluang positif ini yang kemudian kami raih sebaik mungkin. Melalui strategi diversifikasi portofolio dan kompetensi jasa migas yang lengkap, hulu hingga hilir, kami memastikan untuk terus tumbuh,” ujarnya di Jakarta, Selasa (18/2).

Realisasi belanja modal Elnusa tahun 2019 tercapai Rp 700 miliar lebih atau  terserap 70% dari target awal Rp1 triliun.  Pemanfaatannya adalah untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan bisnis. Beberapa diantaranya adalah investasi ocean bottom nodes untuk survei seismik laut dan akuisisi depot LPG Amurang di Sulawesi Utara.

“Untuk di tahun 2020, kami menganggarkan nilai belanja modal lebih tinggi dibandingkan 2019, sekitar Rp1,4 triliun. Pemanfaatannya juga untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan. Salah satunya adalah fabrikasi hydraulic workover unit untuk jasa kerja ulang sumur, dimana kami merupakan market leader jasa ini di Indonesia dan pembangunan infrastruktur bisnis hilir Pertamina,” jelas Hery.

Hery mengungkapkan Elnusa sedang menjajaki beberapa model sumber pendanaan untuk belanja modal ini. Karena rencananya sumber pendanaan berasal baik dari internal maupun eksternal (pasar modal).

Baca Juga :   Elnusa Catat Pendapatan Usaha Naik 34% di Kuartal I-2022

Untuk tahun ini, Elnusa menargetkan pendapatan usaha mencapai Rp 9,1 triliun atau tumbuh di atas 8%. Laba bersih konsolidasi diharapkan tercapai di atas Rp 400an miliar. “Melihat prospek bisnis ke depan, kami optimis bisa mencapai target kinerja tahun 2020 ini,” tutup Hery.

Leave a reply

Iconomics