Tahun Lalu, Pendapatan Pegadaian Tumbuh 38,79%, Didorong oleh Penjualan Emas

0
840
Reporter: Petrus Dabu

PT Pegadaian (Persero) melewati tahun 2019 lalu dengan kinerja keuangan yang cemerlang. Baik pendapatan maupun laba bersih tumbuh positif. Pertumbuhan pendapatan terutama karena kinerja penjualan emas yang makin berkilau.

Dikutip dari laporan  keuangan yang dipublikasikan pada Senin (27/4), total pendapatan PT Pegadaian pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 17,69 triliun, naik 38,79% dari 12,75 triliun pada tahun 2018.  Sebesar 73,18% pendapatan Pegadaian ini berasal  dari pendapatan sewa modal dan administrasi yaitu sebesar Rp 12,95 triliun, naik 15,56%, dari Rp 11,21 triliun pada 2018.

Pos pendapatan sewa modal dan administrasi ini terdiri atas usaha pegadaian dan non pegadaian. Pada tahun lalu, total pendapatan dari usaha pegadaian ini sebesar Rp 11,19 triliun atau berkontribusi sebesar 63,24% terhadap total pendapatan perseroan. Sedangkan pendapatan dari usaha non pegadaian sebesar Rp 1,76 triliun, naik 81,03% dari tahun sebelumnya sebesar 971,84 miliar.

Pos pendapatan yang juga mengisi pundi-pundi PT Pegadaian adalah dari penjualan emas. Pada tahun lalu, penjualan emas mencapai Rp 4,51 triliun. Pertumbuhan penjualan emas ini sangat signifikan pada tahun 2019 lalu yaitu tumbuh 233,77% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 1,35 triliun.

Baca Juga :   Pegadaian Berangkatkan 3316 Pemudik dengan Bus, Kereta Api dan Kapal Laut

Sedangkan pendapatan dari usaha lainnya pada tahun 2019 lalu sebesar Rp 239,59 miliar, tumbuh 24,29% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 192,77 miliar. Usaha lain ini terdiri atas denda angsuran atau keterlambatan kredit, tabungan emas, jasa pembayaran, sewa dan pendapatan hotel.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban usaha perseroan pada tahun 2019 lalu juga meningkat sebesar 47,97% menjadi 13,49 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 9,11 triliun.

Dus, setelah dikurangi pajak, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 3,11 triliun, naik sebesar 11,98% dari tahun sebelumnya Rp 2,78 triliun.

 

Leave a reply

Iconomics