Transformasi Digital Dongkrak Kinerja Keuangan Amar Bank

0
528
Reporter: Petrus Dabu

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menunjukkan performa keuangan yang sangat baik di tahun 2019 dengan total aset mencapai Rp3,4 triliun meningkat sebesar 85,9% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp1,8 triliun. Selain itu, Amar Bank juga mencatat laba bersih pada 2019 sebesar Rp 61,43 miliar yang meningkat sebesar empat kali lipat dari tahun 2018 yang sebesar Rp 16,29 miliar.

Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank mengatakan kinerja yang positif sepanjang tahun 2019  utamanya  didorong oleh transformasi digital yang diterapkan Amar Bank terhadap produk Tunaiku dan adanya peningkatan pinjaman produktif Tunaiku.

Mishal mengungkapkan menurut riset Google, Temasek dan Bain & Company 2019, terdapat 92 juta masyarakat yang belum terlayani bank dan hanya sebesar 12% dari 59 juta UMKM di Indonesia yang memiliki akses ke layanan perbankan.

“Melalui akses pembiayaan kredit yang didukung oleh transformasi digital, Tunaiku berperan dalam mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menjangkau lebih dari 350.000 nasabah dan lebih dari 100.000 UMKM,” ujar  Vishal dalam siaran pers yang dikutip Iconomics, Jumat (29/5).

Baca Juga :   Pertahankan Kinerja Positif Selama 2021, Amar Bank Siap Memenuhi Peraturan Modal Inti Rp3 Triliun di 2022

Di tahun yang sama, Amar Bank semakin fokus pada komitmennya terhadap inklusi keuangan dengan melayani nasabah UMKM dilihat dari persentase kredit yang disalurkan kepada UMKM terhadap total kredit di tahun 2019 sebesar 31,82%, meningkat dari hanya 14,96% di 2018. Hal ini dicapai dalam rangka mendukung strategi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) dalam mendorong UMKM untuk naik kelas dan meningkatkan daya saing UMKM. Secara total, produk unggulan Amar Bank sekaligus pionir teknologi finansial, Tunaiku, berhasil mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman sebesar 100% di tahun 2019 atau sejumlah lebih dari Rp 2 triliun utamanya untuk segmen masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani oleh perbankan.

Sejumlah rasio keuangan menunjukkan Amar Bank dalam kondisi sehat. Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang tercatat solid pada level 55,65% jauh diatas kinerja CAR Bank Umum Konvensional per Desember 2019 yang tercatat sebesar 23,40%. Rasio CAR mengindikasikan bahwa Amar Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung ekspansi kegiatan usaha bank dan melanjutkan transformasi digital.

Baca Juga :   Amar Bank Luncurkan Produk Inovatif Senyumku

Dalam hal kinerja pengelolaan aset, Amar Bank mencatatkan rasio Return on Asset (ROA) sebesar 2,99% di tahun 2019 meningkat dari 1,59% di 2018. Peningkatan ROA menunjukkan peningkatan pendapatan dari aset, serta peningkatan efisiensi dari sisi biaya. Sementara itu, rasio Return on Equity (ROE) tercatat di angka 7,45% meningkat dari sebelumnya 3,45% di 2018.

Selanjutnya, Amar Bank mencatatkan rasio Net Interest Margin (NIM) sebesar 19,30% jauh diatas kinerja NIM Bank Umum Konvensional per Desember 2019 yang tercatat sebesar 4,91%. Ini menunjukkan kemampuan Amar Bank untuk mengembangkan aset yang berkualitas untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih yang menarik. Amar Bank juga berhasil menurunkan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 93,69% di 2018 menjadi 89,44% di 2019, hal ini menandakan bahwa kinerja operasional Amar Bank menjadi lebih efisien sejalan dengan ekspansinya.

Dalam hal pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Amar Bank berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 67% dengan total DPK sebesar Rp1,831 triliun. Peningkatan ini terbilang signifikan mengingat secara keseluruhan pertumbuhan total DPK bank umum konvensional per Desember 2019 menunjukkan peningkatan sebesar 6,54%.

Baca Juga :   Amar Bank Jalin Kerja Sama Repo dengan 28 Bank Terkemuka

Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, Amar Bank tetap optimis untuk bertumbuh secara kinerja dan melanjutkan transformasi digital di kuartal ketiga.

“Amar Bank berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui teknologi. Kami menyadari bahwa perkembangan teknologi dan transformasi digital memiliki dampak signifikan terhadap perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Didorong oleh visi kami untuk membawa senyum ke wajah 200 juta orang Indonesia di tahun 2025, serta misi kami dalam menyediakan layanan perbankan bagi mereka yang membutuhkan dan bukan hanya mereka yang menginginkan, kami akan terus menghadirkan produk-produk digital yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan nasabah kami,” tutup Vishal.

 

Leave a reply

Iconomics