Turun Tajam Selama 2020, Tahun Depan Penjualan Sepeda Motor Diharapkan Naik di Atas 10%

0
273

Penjualan sepeda motor pada tahun 2021 nanti diperkirakan akan kembali naik apabila badai Covid-19 berhasil diatasi. Asosiasi memperkirakan pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua pada tahun depan sebesar 10%, setelah mengalami koreksi tajam sekitar 45% pada tahun ini.

Pada Januari-September 2020, total penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 2.876.514 unit, turun 41,5% dari 4.919.651 pada periode yang sama tahun lalu.

Sigit Kumala, Head of Commercial, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan penjualan sepeda motor turun tajam pada April dan Mei lalu, sebagai dampak dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskla Besar (PSBB) dan relaksasi kredit dari pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Bulan April kami hanya menjual 123.782 unit, [dari] biasanya 500.000 per bulan,” ujarnya ketika menjadi pembicara dalam Indonesia Industry Outlook #IIO2021 Conference secara daring dengan tema: 2021: It’s Time to Win-Back “Reimagine, Recover, Regain” yang diselenggarakan oleh Inventure, Jumat (6/11).

Kondisi ini berlanjut ke bulan Mei dimana pada saat itu penjualan sepeda motor di pasar domestik hanya 21.851 unit.  Setelah ada pelonggaran PSBB pada Juni, penjualan sepeda motor kemudian naik menjadi 167.992 unit dan pada Juli menjadi 292.205 unit.

Baca Juga :   Honda BeAT Mesin Pertumbuhan Ekspor AHM

Meskipun belum kembali ke level normalnya pada Agustus dan Sepember, penjualan sepeda motor naik menjadi masing-masing sebesar 317.107 unit dan 380.713 unit.

“Jadi waktu kuartal kedua, kita benar-benar kondisinya sangat suffer, karena baik showroom maupun pabrikan itu tutup. Harapannya tahun ini kita bisa tutup penjualan itu sekitar 3,6 juta sampai 3,7 juta,” ujar Sigit.

Sigit optimis target hingga akhir tahun tersebut bisa tercapai.  “Asalkan jangan diberlakukan PSBB total lagi. Kalau PSBB total lagi berat buat kami. Karena itu pengaruhnya cukup besar buat anggota kami, kemudian vendor kami, kemudian lembaga leasing dan asuransi,” ujarnya.

Sigit mengatakan dalam kondisi normal penjuualan sepeda motor setiap tahun tumbuh 7% hingga 8%. “Harapan kami di tahun 2021, pasar ini bisa kembali tumbuh di atas 10%. Itu dengan catatan, GDP growth di atas 5%,” ujarnya.

Pemeritah memang memperkirakan tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di rentang 4% hingga 5%. Selain pertumbuhan ekonomi, variabel yang tak kalah penting sebagai penentu pertumbuhan penjualan sepeda motor tahun depan adalah bila pandemi Covid-19 berakhir dengan adanya vaksin.

Baca Juga :   Motor Diprediksi Meningkat Pasca Pandemi

“Dan tentunya ada dukuangan dari pihak finance company karena lebih dari 70% penjualan sepeda motor itu didanai melalui leasing company,” ujar Sigit.

Pasar sepeda motor memang masih memilki prospek yang cerah. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini kendaraan pribadi dianggap sebagai transportasi yang paling aman, salah satunya adalah motor. Survei yang dilakukan Inventure, sebanyak 68,8% responden mengatakan setuju bahwa motor adalah kendaaran yang paling aman di masa pandemi.

“Di era less-crowd economy pasca pandemi, masyarakat semakin menghindari kerumunan di berbagai moda transportasi publik. Karena itu mobil pribadi dan motor menjadi alternatif alat transportasi yang paling diminati masyarakat,” Kata Yuswohady, Managing Partner Inventure.

Tak mengherankan jika sekitar 51,7% konsumen Indonesia mengatakan, dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi mereka akan membeli motor.

“Sepeda motor masih dibutuhkan oleh masyarakat sebagai alat transportasi dengan harga terjangkau. Terlebih sudah semakin ditunjang oleh sarana jalan yang sudah cukup baik,”kata Sigit.

 

 

Leave a reply

Iconomics