Volume dan Harga Jual Batu Bara Turun, Pendapatan dan Laba Bersih Bumi Resources Tbk Anjlok

1
451

Kinerja keuangan emiten batu bara,  PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami tekanan sepanjang Januari-September 2020 (9M2020) karena volume penjualan dan harga jual batu bara yang sama-sama mengalami penurunan.

Mengutip siaran pers Perusahaan, pendapatan BUMI pada periode 9M2020 sebesar US$2,77 miliar, turun 18,74% dibanding US$3,41 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh realisasi harga batu bara yang mengalami penurunn sebesar 13,88%, dipicu oleh kondisi ekonomi global dan pasar yang negatif, sehingga berimbas pada permintaan batu bara pada pasar utama Perseroan. Selain itu itu juga karena pandemi Covid-19 yang berdampak pada negara-negara pengimpor batu bara. Rata-rata harga jual batu bara BUMI pada 9M2020 adalah sebesar US$45,3 per ton dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu US$52,6 per ton.

Selain harga jual yang turun, dari sisi volume penjualan batu bara juga mengalami penurunan sebesar 4,91% dari 63,1 juta ton pada 9M2019 menjadi 60 juta ton pada 9M2020 ini.

Baca Juga :   Anak Nirwan Bakrie Diangkat Jadi Presiden Direktur BUMI

Penurunan pendapatan menyebabkan BUMI mengalami rugi bersih sebesar US$137,3 juta pada 9M2020, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu masih membukukan laba bersih sebesar US$76,1 juta.

Selain karena harga jual dan volume penjualan yang turun, tekanan pada sisi bottom line juga terjadi karena BUMI harus melakukan pembayaran utang sebesar US$331,6 juta secara tunai yang terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$195,8 juta dan bunga sebesar US$135,8 juta (termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar) telah dibayarkan secara tunai sejak April 2018.

“Meski kondisi pasar masih belum menentu, Perseroan tetap optimis dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasionalnya dalam jangka menengah,” ujar Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI dalam siaran pers, Jumat (30/10).

“Dengan adanya peraturan Pemerintah yang baru saat ini, melalui Omnibus Law baru memungkinkan pemberian insentif pada proyek hilirisasi seperti gasifikasi batu bara – BUMI sudah menjadi pemasok batu bara yang ditunjuk untuk proyek metanol terdekat mulai tahun 2023,” tambahnya.

Baca Juga :   Setelah Rugi, Semester Pertama 2021, BUMI Raih Laba Bersih US$1,9 Juta

Tahun ini BUMI, menargetkan produksi batu bara sebesar 85 juta ton hingga 89 juta ton. Proyeksi rata-rata harga jual diperkirikan berada pada rentang US$46 per ton hingga US$49 per ton dan beban US$32 per ton hingga US$34 per ton.

 

1 comment

Leave a reply

Iconomics