Waskita Dapat Kontrak Baru Senilai Rp 8,13 T per Juni 2020

0
692

PT Waskita Karya (Persero) Tbk memperoleh kontrak baru senilai Rp 8,13 triliun per akhir Juni 2020. Nilai kontrak baru itu meliputi jalan tol, fasilitas kesehatan, gedung, industri hingga proyek sipil lainnya.

President Director PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, perolehan nilai kontrak baru itu didominasi proyek ruas jalan tol. Sementara yang lainnya dalam rangka meningkatkan diversifikasi jenis proyek, Waskita juga menggarap pembangunan fasilitas kesehatan, jaringan gas dan pembangunan pabrik kelapa sawit.

“Proyek jalan tol masih pendongkrak nilai kontrak baru Waskita,” kata Destiawan dalam keterangan resminya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Destiawan menuturkan, dari total nilai kontrak baru Waskita pada semester I, sekitar 58% merupakan proyek jalan tol. Proyek-proyek tersebut di antaranya ruas tol Bogor – Ciawi – Sukabumi paket III dan IV dengan nilai kontrak Rp 3,3 triliun dan ruas tol Pasuruan – Probolinggo seksi IV dengan nilai Rp 1,3 Triliun.

Selain itu,Waskita juga turut berkontribusi dalam membangun beberapa rumah sakit Covid-19 di beberapa daerah antara lain pembangunan ruang isolasi RS Fatmawati di Jakarta, fasilitas observasi dan karantina Pulau Galang di Riau, serta ruang isolasi penyakit infeksi emerging RS Adam Malik di Medan.

Baca Juga :   Menteri Erick: Penataan Terminal LNG BMTH untuk Mendukung Ketahanan Pariwisata dan Energi

Kemudian, Waskita juga mendapatkan kontrak proyek pembangunan sarana pendidikan seperti Gedung Universitas Islam Negeri Jambi dan Politeknik Negeri Malang. Sebagai informasi, Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 26 triliun pada tahun ini. Dari target ini, Waskita sudah merealisasikannya sekitar 30%.

Waskita, kata Destiawan, optimistis untuk dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan. “Ke depannya, Waskita akan fokus untuk menggarap proyek-proyek konvensional sehingga tidak akan banyak bergantung pada proyek dari business development atau proyek jalan tol saja.” ujar Destiawan.

Menurut Destiawan, dalam rangka mengendalikan beban keuangan dan leverage, perseroan akan lebih selektif dalam mengikuti proyek dengan skema turnkey. Karena itu, Waskita akan mulai fokus berekspansi ke pasar luar negeri tahun depan.

“Kami sudah memetakan potensi proyek di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika.” Katanya.

 

Leave a reply

Iconomics