3 Strategi Pemasaran Properti Saat Pandemi Covid-19

0
1803

Ilustrasi smartphone/lamudi

Lamudi menyebutkan paling tidak ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para pangembang properti dalam memasarkan produknya dalam kondisipandemi Covid-19.

Managing Director Lamudi.co.id Mart Polman mengatakan virus Covid-19 yang melanda Indonesia akan memberikan kesulitan tersendiri bagi pengembang untuk melakukan aktivitas bisnis mereka. Saat ini hal terpenting yang harus dilakukan adalah cara pengembang bisa beradaptasi dengan kondisi ini dengan memberikan nilai kepada masyarakat dan konsumen, dan itu memaksa kita untuk berinovasi dalam bekerja.

“Karena meningkatnya jumlah orang yang bekerja dari rumah, kami melihat ada peningkatan aktivitas berselancar di dunia maya. Ini memberikan peluang bagi pelaku bisnis properti untuk menjangkau orang-orang ini menggunakan pemasaran digital,“ kata Mart.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikanpara pengembang properti. Pertama, pastikan keamanan konsumen. Menurut Lamudi, memberikan nilai keamanan untuk konsumen merupakan hal terpenting dalam memasarkan produk properti, apalagi di tengah wabah seperti ini. Untuk itu, hal yang bisa pengembang lakukan adalah menyebarkan informasi secara aktif tentang kegiatan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di lokasi proyek, kantor marketing ataupun show unit. Contohnya seperti pemeriksaan suhu ketika ingin masuk ke kantor marketing, distribusi masker, penyemprotan cairan desinfektan dan lain-lain. Informasi-informasi tersebut bisa pengembang sebar melalui sosial media.

Baca Juga :   Mayora Grup Mendonasikan 1 Juta Masker, Air dan Biskuit untuk Tim Medis RS

Langkah ini sudah dilakukan oleh sejumlah pengembang,contohnya salah satu proyek Sinar Mas Land, apartemen The Elements yang kerapmempublikasikandi sosial media aktivitas membersihkan gedung apartemen mereka.

Kedua, berkontribusi untuk masyarakat. Apa maksudnya? Nilai lain yang bisa pengembang lakukan adalah berkontribusi untuk masyarakat dengan cara melakukan aktivitas corporate social responsibility (CSR) untuk melawan virus corona. Atau bisa juga dilakukan dengan charity program, seperti membuat program amal 10% dari pembayaran angsuran tunai akan digunakan untuk membeli alat pelindung diri (APD). Aktivitas sudah dilakukan oleh beberapa pengembang. Antara lain Sinar Mas land yang memberikan bantuan APD, Waskita Realty yang membangun wastafel portabel di kawasan Tangerang Selatan.

Ketiga, inovasi cara kerja pengembang.Lamudi mengatakan untukmemutus mata rantai penyebaran virus corona, pemerintah akhirnya menyerukan physical distancing, kebijakan ini tentunya dapat membatasi aktivitas masyarakat termasuk kegiatan jual-beli properti. Melihat kondisi ini, sebaiknya pengembang sekarang dapat memikirkan kembali proses pemasaran dengan cara menawarkan produk tanpa harus bertemu langsung dengan calon pembeli. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Ciputra Group yangmelakukan presentasi virtual melalui aplikasi instagram live dan facebook.

Leave a reply

Iconomics