Arya: Holding BUMN Karya Bukan Batal tapi Kecil Kemungkinannya

0
136

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kemungkinan tidak akan membentuk holding BUMN karya atau infrastruktur. Apalagi keberadaannya dinilai menjadi ancaman bagi kontraktor swasta kecil.

Soal ini, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, kecil kemungkinan holding BUMN karya dibentuk. Disebut Arya, kecilnya kemungkinan pembentukan holding BUMN Karya karena banyak pertimbangan. Arya akan tetapi tak menjelaskan soal pertimbangan itu.

“Bukan batal. Kecil kemungkinan holding BUMN Karya (terbentuk),” kata Arya ketika dihubungi lewat perpesanan aplikasi beberapa waktu lalu.

Kementerian BUMN di masa Rini Soemarno ingin membentuk 8 induk usaha (holding) BUMN. Setelah Kementerian BUMN dipimpin Erick Thohir, rencana tersebut mulai dievaluasi.

Holding BUMN Karya masuk dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN 2015-2019 era Rini Soemarno, di mana ada dua Holding yakni Holding BUMN Infrastruktur dan Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan.

Rencananya holding BUMN Infrastruktur akan terdiri dari 6 perusahaan dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemimpinnya, sedangkan para anggota holding antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).

Baca Juga :   Apindo: Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Kabar Gembira untuk Indonesia

Menurut Arya, salah satu pertimbangan kecilnya kemungkinan pembentukan holding BUMN Karya lantaran bisnisnya hampir sama. Karena itu, pembentukannya justru dinilai akan membuat perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya bisa saling berbenturan.

Hingga saat ini baru 3 holding BUMN yang selesai dibentuk di era pemerintahan Joko Widodo, yakni Holding BUMN Pertambangan, Holding BUMN Migas dan Holding BUMN Farmasi. Sisanya masih dalam proses pembentukan.

Leave a reply

Iconomics