BUMN Kluster Pangan Sedang Berproses Jadi Holding Pangan, Diharapkan Terbentuk Akhir Tahun

1
1137
Reporter: Petrus Dabu

Pelaksanaan kegiatan Tanam Perdana Pilot Project CorporateFarming, Kamis, 9 Juli 2020, di Sukamandi Subang

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini menjadi bagian dari klaster pangan sedang dalam proses menjadi satu holding BUMN pangan. Diharapkan perusahaan holding ini bisa terbentuk pada akhir tahun ini.

Saat ini, BUMN yang ditunjuk menjadi ketua klaster pangan ini adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.

“Kami ditunjuk oleh pemegang saham RNI sebagai ketua klaster pangan yang sekarang alhamdulillah sedang berproses untuk menjadi holding pangan. Mudah-mudahan pada akhir tahun paling lambat ini sudah mendapat persetujuan dari pemerintah dan pemegang saham untuk menjadi holding pangan,” ungkap Febriyanto, Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI dalam acara ‘Ngopi BUMN’, Kamis kemarin.

RNI sendiri merupakan sebuah strategic holding dimana semua operasi dan proses bisnis dilaksanakan oleh anak-anak perusahaan RNI yang bergerak di bidang agroindustri (tebu, pabrik gula, sawit). ” Kami juga punya anak perusahaan yang mendistribusikan alat-alat kesehatan, kemudian anak perusahaan yang berperan di bidang distribusi perdagangan dan marketing,” ujar Febriyanto.

Baca Juga :   Stafsus Menteri BUMN: RNI Akan Beli 500 Ribu Alat Tes Covid-19 dari Tiongkok

Selain RNI, delapan perusahaan lain anggota klaster pangan yang sedang dalam persiapan menjadi holding, adalah Sang Hyag Seri yang usahanya perbenihan dan agribisnis pangan. Kemudian Pertani yang usahanya bergerak di bidang perbenihan, perberasan dan sarana pertanian.

Dua BUMN perikanan yaitu PT Perikanan Nusantara dan PT Perikanan Indonesia juga menjadi anggota klaster pangan. PT Perikanan Nusantara memiliki bisnis yang bergerak di bidang penangkapan ikan, pengolahan ikan dan storage. Sedangkan PT Perikanan Indonesia bergerak di bidang budidaya ikan, layanan jasa dan pelabuhan ikan serta pengolahan ikan.

BUMN lainnya adalah PT Berdikari (Persero) yang bergerak di bidang peternakan dan logistik; PT Garam yang begerak di industri garam dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang perdagangan internasional dan perdagangan dalam negeri.

Terakhir adalah PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, sebagai penyedia jasa logistik. Febryanto mengatakan BGR akan menjadi penghubung mata rantai pasok pangan dari hulu hingga hilir.

Febriyanto mengatakan BUMN klaster pangan berperan dari sisi hulu hingga hilir dalam menyediakan komoditi starategis seperti beras, jangung, ayam, sapi/kambing, ikan, cabai merah, bawang merah, gula dan garam.

Baca Juga :   Kekuatan BUMN Pangan Pasca Penggabungan

“Dimana barang -barang itu akan off take dari teman-teman kita yang selama ini berperan dalam mata rantai penyediaan pangan seperti petani plasma, koperasi BUMDes, termasuk para nelayan yang kita libatkan dalam mata rantai produksi sampai ke hilir menjadi bahan pangan yang siap didistribusikan atau dikomersialkan melalui jaringan ritel kita,” ujarnya.

1 comment

Leave a reply

Iconomics