Dampak Covid-19, BKPM Akui Sulit Capai Target Realisasi Investasi 2020

0
693
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan 3 skenario realisasi target investasi 2020. Meski wabah virus coronatelah menyebar luas di berbagai wilayah Indonesia, BKPM rupanya belum merevisi target realisasi investasi yang ditetapkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebesar Rp 886 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, untuk mencapai target seperti yang ditetapkan Bappenas itu cukup sulit dengan adanya wabah virus corona. Terlebih perekonomian global dan domestic pun terganggu karena wabah virus corona itu. Dan dipastikan periode Maret hingga Mei 2020 realisasi investasi akan turun dengan cukup berat.

Karena itu, kata Bahlil, pihaknya sedang mengkaji dan melakukan berbagai simulasi realisasi investasi tahun ini. Pertama, BKPM tetap optimistis bisa mencapai target realisasi seperti yang ditetapkan Bappenas walau akan sulit untuk terealisasi.

“Lalu, kita membuat skenario sedang yang mungkin mencapai Rp 885 triliun. Kemudian, skenario yang sangat pesimis sekali kita buat di Rp 817 triliun,” kata Bahlil saat telekonferensi bersama pers di Jakarta, Senin (20/4).

Baca Juga :   GM Akan Produksi 30 Ribu Ventilator untuk Covid-19 dengan Kontrak US$ 489 Juta

Ketiga skenario itu, kata Bahlil, berdasarkan asumsi bahwa kondisi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 ini akan berakhir pada Mei mendatang. Jika pandemi berlangsung hingga bulan Mei nanti, maka realisasi investasi pada Triwulan II/2020 tidak akan lebih dari Rp 150 triliun.

Meski begitu, Bahlil berjanji, BKPM akan berupaya untuk mengejar defisit pertumbuhan realisasi investasi pada di triwulan selanjutnya. Lalu, jika pandemic masih berlangsung hingga Juni atau Juli 2020, Bahlil menyebutkan skenario pesimis pun akan direvisi lagi.

“Saya harus jujur mengatakan bahwa pencapaian terhadap realisasi investasi sampai dengan Rp 817 triliun pun perlu dikoreksi. Tapi kita berdoa insya Allah bulan Mei berakhir,” kata Bahlil.

Dalam situasi ini, kata Bahlil, BKPM tetap aktif berkomunikasi dengan para investor dan belum ada satu pun investor asing yang berencana membatalkan investasi mereka karena pandemic Covid-19 ini. Benar bahwa ada beberapa proyek investasi yang ditunda sementara.

Semisal, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B di Jawa Barat yang bernilai Rp 38 triliun seharusnya telah peletakan batu pertama pada bulan Maret ini. Tapi, terpaksa diundur ke Mei nanti karena wabah virus corona yang terus meluas.

Baca Juga :   DJPI Kementerian PUPR Targetkan 31 Proyek Senilai Rp 212,52 T di 2023

“Tapi tetap jalan, bahkan di lapangan sudah persiapan. Saya pastikan tidak ada yang membatalkan investasinya, yang ada hanyalah menunda,” tuturnya.

Leave a reply

Iconomics