Dukung Pemulihan Wisata di Desa, Atourin Gelar Lomba Pembuatan Rencana Perjalanan dan Video Protokol CHSE

0
887

Perusahaan trip planner berbasis teknologi, Atourin, bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, menggelar dua kompetisi untuk kembali menggairahkan pariwisata di desa. Dua perlombaan yang merupakan bagian dari program inspirasi desa tersebut adalah lomba pembuatan itinerary atau rencana perjalanan tematik Desa Wisata dan lomba pembuatan video protokol Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.

Benarivo Triadi Putra, Chief Executive Officer Atourin mengatakan setelah kurang lebih setahun pandemi Covid-19, pelan tapi pasti sektor pariwisata Indonesia sudah mulai bangkit kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Beberapa destinasi wisata saat ini sudah mulai dibuka secara bertahap dan ada yang kunjungan wisatawannya naik terutama di desa wisata yang memiliki status normal atau zona hijau. Meskipun didakui situasi ini belum menjadi kondisi umum di Indonesia. “Melihat situasi dan kondisi ini perlu sekali dari setiap stakeholder mencari celah untuk memulihkan pariwisata dengan meyakinkan wisatawan supaya bisa datang berkunjung,” ujar Benarivo saat konferensi pers secara virtual, Senin (8/3).

Baca Juga :   Berwisata dengan LRT Jabodebek, Kok Bisa?

Reza Permadi, Chief Operating Officer Atourin menambahkan program inspirasi desa dimaksudkan untuk mendukung pemulihan pariwisata di desa. “Intinya ingin meyakinkan kembali wisatawan atau pun khlayak ramai untuk datang kembali berwisata ke desa atau mengunjungi desa,” ujar Reza.

Pendaftaran kompetisi menyusun itinerary dengan tema ‘inspirasi dari desa’ dimulai pada 8 Maret 2021 hingga 22 Maret 2021. Penjurian mulai dilakukan pada 23 hingg 30 Maret 2021. Pengumuman pemenang pada 31 Maret 2021. Total hadiah untuk lomba menyusun itinerary ini sebesar Rp5 juta.

Cara mendaftarnya dilakukan dengan mengunjungi situs Atourin. Materi lomba dikirim secara daring.

Ada pun ketentuan lomba menyusun itinerary adalah rencana perjalanan yang dibuat difokus di desa wisata, boleh lebih dari satu desa wisata yang digunakan. Misalnya, desa wisata A dan B dijadikan satu paket rencana perjalanan. Tema yang ditawarkan harus unik dan menarik misalnya spesifik misalnya kuliner, budaya, alam, dan sebagainya. “Semakin menarik temanya itu juga mempengaruhi penilaiannya nanti,” ujar Reza.

Ketentuan lainnya, maksimal anggaran rencana perjalanan adalah Rp7 juta dan minimal one day trip dan maksimal 5 hari 4 malam. Anggaran dan lamanya perjalanan itu ditentukan berdasarkan hasil riset Atourin.

Baca Juga :   Wisata Lokal Miliki Peluang Lebih Besar Raup Wisatawan

Kemudian untuk lomba pembuatan video protokol CHSE dengan tema ‘nyaman berlebaran di desa’, mulai pendaftaran pada 5-19 April 2021. Batas pengumpulan materi video pada 30 April. Penjurian pada 1-7 Mei 2021 dan pengumuman pemenang pada 10 Mei 2021. Total hadaih untuk lomba ini adalah Rp6 juta plus. “Plusnya apa? Rekan-rekan yang tiga besar menang lomba video CHSE nanti berkesempatan datang ke Jakarta untuk bertemu atau beraudiensi dengan pihak Kemendes dan Atourin. Nanti kita banyak sharing program,” ujar Reza.

Leave a reply

Iconomics