Efek Program Turn Around, Kinerja QNB Indonesia Tumbuh Positif

0
624

Ilustrasi kantor pusat QNB Indonesia/QNB

Bank QNB Indonesia mencatatkan perbaikan kinerja dan terus melakukan penyempurnaan tata kelola perusahaan pada tahun 2019. Bank membukukan total aset senilai Rp23,02 triliun, atau naik 12,37% year-on-year dari Rp20,49 triliun pada akhir tahun 2018.

President Director Bank QNB Indonesia Stewart Donald Hall menyatakan bahwa bank telah membangun fondasi yang kokoh selama dua tahun terakhir dan visi bank untuk berpikir jauh ke depan merupakan elemen kunci untuk memastikan kinerja terbaik bagi nasabah, pemegang saham dan karyawan. Dengan memperkuat fondasi yang lebih solid dan dengan didukung oleh pemegang saham pengendali, QNB Indonesia tetap optimistis dan siap untuk menghadapi tantangan dan terus berkembang.

QNB Indonesia menyatakan setelah melewati tahun 2018 yang stabil dan menyelesaikan proyek turn-around untuk memperkuat fondasi, di tahun 2019 menunjukkan kinerja yang terus membaik. Selain keberhasilan dalam membukukan pertumbuhan dalam hal aset dan liabilitas, Bank juga melakukan penyempurnaan dalam hal tata kelola perusahaan.

QNB juga melaporkan peningkatan total pinjaman yang disalurkan sebesar 25,63% menjadi Rp 13,88 triliun pada 2019, sedangkan pada tahun 2018 sebesar Rp 11 triliun.  QNB Indonesia juga melaporkan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 39,21% menjadi Rp421,6 miliar dengan laba bersih sebesar Rp5,3 miliar,  yang menurun dibandingkan tahun lalu karena pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebagai bentuk strategi QNB Indonesia untuk tetap memitigasi potensi kerugian atas kredit bermasalah.

Baca Juga :   Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp869 Miliar di Kuartal III-2021

Adapun rasio pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) juga mengalami peningkatan yang substansial mencapai 2,56% yang menunjukkan komitmen QNB Indonesia dalam mengembangkan operasional yang efektif dan kokoh secara finansial.

QNB Indonesia pun menyebutkan struktur likuiditas dan tingkat permodalan masih sangat kuat dengan Macroprudential Intermediation Ratio (RIM) dan Loan Coverage Ratio (LCR) berada jauh di atas ketentuan, masing-masing mencapai 84,70% dan 170,08%. Capital Adequacy Ratio (CAR) pun mencapai 21,08% yang juga berada jauh diatas ketentuan regulator.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), QNB Indonesia dan pemegang saham menerima pengunduran diri R. Andi Kartiko Utomo dan mengumumkan penunjukan Bambang Andri Irawan sebagai bagian dari Direksi. Bambang diharapkan dapat mengembangkan operasional dan sistem IT Bank.

Leave a reply

Iconomics