Gerakan BBI dan UMKM Go Digital Diharapkan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

0
620
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Gerakan “Bangga Buatan Indonesia” (BBI) diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif khususnya untuk sub-sektor kriya. Terlebih ekonomi kreatif mampu menyumbang atau berkontribusi 7,28% terhadap PDB, angka yang berada di urutan ke-3 di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.

“Ini saya pikir perlu kita tingkatkan ke depan karena jumlah UMKM kita itu lebih dari 61 juta kelompok. Dari 17 sektor ekonomi kreatif penyumbang PDB nasional, sub-sektor kriya merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB nasional Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara peluncuran “Bangga Buatan Indonesia #Pernakkpernikunik”secara virtual, Rabu (16/9).

Luhut mengatakan, pada 2019 sektor kriya nilainya menembus hingga US$ 892 juta atau naik 2,5% dari perolehan 2018 sebesar US$ 874 juta. Meski menunjukkan tren yang positif, angka tersebut masih jauh dari target sehingga diharapkan gerakan seperti BBI dapat mendorong lebih lanjut pertumbuhan subsektor kriya.

Menurut Luhut, aspek sumber daya manusia (SDM) perlu menggunakan penelitian dan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk pernak pernik. “Tangan-tangan terampil menghasilkan produk pernak pernik yang berkualitas tinggi. Nilai tambah pernak pernik akan semakin tinggi dengan disandingkan bersama research dan teknologi. Saatnya kita dorong SDM kita untuk merangkul research dan teknologi lebih tinggi,” kata Luhut.

Baca Juga :   Aprindo Siap Bantu BI Sosialisasikan QRIS

Produk kriya yang lahir dari tangan anak bangsa, kata Luhut, harus bisa menjadi tuan rumah di Tanah Air. Dengan demikian, produk-produk kriya tersebut harus diletakkan secara strategis di berbagai etalase pusat perbelanjaan agar konsumen dapat melihat langsung dan membeli produk hasil dalam negeri.

Untuk mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV tahun ini, kata Luhut, kolaborasi dan sinergitas program sangat dibutuhkan untuk memberikan dukungan kepada generasi muda untuk dapat berinovasi dan berkreasi. Melalui BBI pemerintah dapat memperkokoh semangat gotong royong dan solidaritas semua pemangku kepentingan.

Selain BBI, pemerintah juga menyiapkan program “UMKM Go Digital” untuk me-onboarding 2 juta pelaku usaha UMKM ke platform digital. Sejak 14 Mei lalu, kata Luhut, sudah tercapai 1,9 juta lebih unit UMKM atau 94% dari target UMKM go digital. Pemerintah memproyeksikan sebanyak 3 juta UMKM atau 150% dari target awal akan di onboarding pada akhir tahun.

“Ini adalah pencapaian kita bersama. Tercapai berkat kolaborasi lintas instansi tanpa sekat-sekat birokrasi beserta seluruh pemain di ekosistem digital,” katanya.

Baca Juga :   Shopee Indonesia: Asean Online Sale Day Bisa Dukung Ekspor Produk UMKM

 

Leave a reply

Iconomics