Hasil Pengawasan Kementerian Tenaga Kerja, Aice Group Sudah Patuhi Regulasi Ketenagakerjaan

0
2612
Reporter: Petrus Dabu

Selain perlindungan karyawan perempuan terutama yang hamil, Antony mengatakan sesuai anjuran dan arahan dari UPTD, pihaknya menjalankan kembali riksa uji keselamatan dan kesehatan kerja terhadap lingkungan kerja. Riksa uji ini dilakukan tiga pihak yaitu internal, vendor independen dan pihak Kementerian.

“Jadi tiga kali kita menggunakan pengujian dan dari tiga pengujian itu disimpulkan bahwa hasil dari riksa uji salah satunya adalah kandungan bakteri, kandungan zat-zat berbahaya di lingkungan pabrik kami sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan standar baku mutu lingkungan,” ujarnya.

Antony mencontohkan kandungan ammonia (NH3), sesuai standar mutu adalah 17 mili gram per kubik. Di PT Alpen Food Industry hasilnya jauh lebih baik yaitu kurang dari 0,01 dan ini konsisten di tiga kali pengujian yang berbeda.

Terkait dengan kesehatan karyawan, Antony mengatakan PT Alpen Food Industry juga sudah memiliki klinik kesehatan untuk memastikan seluruh karyawan dalam kondisi sehat dan prima.

Sebelumnya klinik kesehatan atau Unit Pelayanan Kesehatan Kerja (UPKK) ini hanya beroperasi dua shift, tetapi sesuai arahan UPTD kini sudah beroperasi 24 jam. “Dari shift satu sampai tiga, seluruh karyawan sudah bisa menikmati atau bisa memanfaatkan fasilitas UPKK dengan paramedis yang bersertifikat hiperkes,” ujarnya.

Baca Juga :   Apindo Soroti Beberapa Poin Terkait Ketenagakerjaan di Perppu Ciptaker, Apa Saja?

Tak hanya upaya kuratif, upaya preventif juga dilakukan perusahaan untuk menjaga kesehatan karyawan dalam bentuk edukasi. “Kami rutin menjalankan sosialisasi dalam rangka untuk mengedukasi seluruh karyawan agar selalu sehat, bagi ibu hamil, ibu yang sedang menyusui bisa memanfaatkan ruang laktasi kami yang sudah kami perbaharui juga,” ujarya.

Saat pandemi Covid-19 ini pun, perusahaan menurut Antony sudah melakukan rapid test kepada seluruh karyawan yang dilakukan sebelum kembali bekerja setelah libur lebaran lalu. “Hasilnya seluruh karyawan kami sejumlah kurang lebih 700-800 orang hasilnya negatif,” ujarnya.

Untuk memastikan semua karyawan dalam kondisi prima, perusahaan, jelasnya, juga melakukan medical check up (MCU) rutin tiap tahun. “MCU terakhir yang kami laksanakan baru minggu yang lalu,” ujarnya.

Untuk karyawan yang ditemukan sakit, jelasnya akan dirawat lebih lanjut di fasilitas UPKK dan juga rumah sakit rekanan perusahaan.

 

 

Halaman Berikutnya
1 2 3

Leave a reply

Iconomics