Jakarta Kembali Terapkan PSBB, Simak Detilnya

1
375
Reporter: Petrus Dabu

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerpakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat mulai 14 September besok hingga dua minggu ke depan. Penerapan PSBB ini dilatari makin bertambahnya kasus baru postif Covid-19 selama September ini.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan selama September terjadi peningkatan jumlah kasus postif yang cukup signifikan. Pada akhir Agustus, kasus aktif di Jakarta sebanyak 7.960 dan menunjukkan tren penurunan. Tetapi memasuki September hingga 11 September, kasus aktif bertambah sebesar 3.864 kasus atau naik 49% dibanding akhir Agustus.

“Bila kita lihat rentangnya, sejak 3 Maret pada saat pertama kali kasus positif diumumkan sampai 11 September, dari 190 hari lebih itu, 12 hari terakhir kemarin meyumbangkan 25% kasus positif, walaupun yang sembuh juga kontribusinya 23%, yang meninggal dalam 12 hari terakhir 14%,” jelas Anies saat konferensi pers virtual, Minggu (13/9).

Anies mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini angka kematian akibat Covid-19 meningkat, meskipun tingkat kematian (fatality rate) menurun. “Jumlah orang yang meninggal dibanding jumlah kasus memang menurun (tingkat kematian) tetapi nominalnya, jumlah orang yang meninggalnya mengalami peningkatan yang cukup tinggi,” ujar Anies.

Baca Juga :   Demokrat Pastikan Koalisinya Solid Walau Sekjen Nasdem Johnny Plate Jadi Tersangka

Karena itulah, tambah Anies perlu langkah ekstra bagi penanangan Covid-19 di Jakarta, setelah sejak 4 Juli PSBB dilonggarkan. Pengetatan aktivitas sosial, jelas Anies perlu dilakukan kembali agar pertambahan kasus di Jakarta bisa terkendali. Sebab, bila ini tidak terkendali, maka dampak ekonomi, sosial, budaya akan menjadi sangat besar.

“Para prinsipnya, selama masa PSBB sebisanya tetap berada di rumah, dianjurkan untuk tidak bepergian kecuali untuk keperluan mendesak, kecuali untuk aktivitas dalam usaha esensial yang memang diperbolehkan,” ujarnya.

Halaman Berikutnya
1 2 3 4 5

1 comment

Leave a reply

Iconomics