Kinerja Mandiri Syariah Tumbuh Signifikan di Semester I, Kuncinya Customer Centric dan Solutions

0
687

Dirut Bank Mandiri Syariah Toni Subari/Ist

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) telah mencatatkan kinerja positif pada semester I tahun 2020. Mandiri Syariah menyebut keberhasilan ini berkat pilihan strategi customer centric dan solutions.

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menyampaikan fokus strategi yang customer centric dan customer solutions berhasil menopang kinerja Mandiri Syariah selama pandemi dan mencatatkan pertumbuhan positif dan berkelanjutan. Mandiri Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp719 miliar per Juni 2020. Jumlah tersebut naik signifikan 30,53% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba ditopang pendapatan margin dan fee base income (FBI), antara lain disumbang dari layanan digital.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK), menurut Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho, Mandiri Syariah telah mencatat dana pihak ketiga (DPK) di angka Rp101,78 triliunhingga akhir Juni 2020 atau mengalami pertumbuhan 16,52% dari Rp87,36 triliun per Juni 2019. Ia menyebutkan dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai hingga 57,93% yang dikontribusi oleh pertumbuhan Tabungan sebesar 72,11% dari total low cost fund.

Baca Juga :   Fintech ALAMI Akuisisi BPRS

Aset Mandiri Syariah per akhir Juni 2020 pun turut naik mencapai Rp114,40 triliun atau naik 13,26%dari Juni 2019 yang sebesar Rp101,01 triliun. Pencapaian ini memperkuat posisi Mandiri Syariah sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

Dari sisi pembiayaan sampai dengan akhir Juni 2020 tercatat sebesar Rp75,61 triliun. Pembiayaan mengalami pertumbuhan5,8% dari Juni 2019 yang sebesar Rp71,47 triliun. Cahyo mengatakan sampai dengan Juni 2020, non performing financing (NPF) mengalami perbaikan, di mana NPF Net dari 1,21% per Juni 2019 menjadi 0,88% per Juni 2020. Sementara, NPF Gross turun dari 2,89% di Juni 2019 menjadi 2,57 % per Juni 2020.

Mandiri Syariah juga menyebutkan kenaikan transaksi digital. Ada pergeseran cara transaksi ke transaksi jalur digital yakni melalui Mandiri Syariah Mobile dan Internet Banking Mandiri Syariah.FBI layanan digital naik signifikan 35,83%. Dari Rp107,87 miliar per Juni 2019 menjadi Rp146,52 miliar pada Juni tahun ini. Kontribusi FBI layanan digital terbesar datang dari mobile banking yang naik 65,38% yoy dari Rp17,29 miliar per Juni 2019 menjadi Rp28,60 miliar per Juni 2020.

Baca Juga :   Berpenduduk Muslim Terbesar, Indonesia Harusnya Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Adapun hingga Juni 2020, user dan transaksi melalui Mandiri Syariah Mobile (MSM) juga terus naik mencapai 1,25 juta user, naik 93,89% year on year dengan jumlah transaksi melonjak hingga 19,49 juta transaksi. Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan yang signifikan dengan 18.000 pembukaan rekening per bulanmelalui buka rekening online. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 36% nasabah baru melakukan pembukaan rekening secara online.

Mandiri Syariah menyebutkan pula restrukturisasi pembiayaan yang sudah dilakukan. Restrukturisasi pembiayaan sudah mencapai senilai Rp7,1 triliun kepada lebih dari 29.000 nasabah di seluruh Indonesia sampai dengan saat ini. Dan 42% dari yang direstrukturisasi adalah nasabah segmen UMKM.

Leave a reply

Iconomics