Layanan Digital Makin Masif, BRI Kembangkan Bisnis Model Baru untuk Cegah PHK Karyawan

0
356
Reporter: Petrus Dabu

Handayani mengakui ini merupakan tantangan bagi BRI yang memiliki lebih dari 10.000 kantor cabang di seluruh Indonesia dan sekitar 125.000 karyawan.

“Tentu BRI tidak ingin mereka itu nanti tidak dipekerjakan lagi. Tetap kita akan mempertahankan pegawai kita dan tentu diperlukan sebuah bisnis model yang baru,” ujarnya.

BRI, tambahnya sedang melakukan percepatan untuk membuat sebuah bisnis model distribution network yang baru. Shifting atau pergeseran prilaku nasabah ke digital sudah dan akan terus terjadi.

“Tetapi yang pasti yang ada di rencana kita, meskipun nasabah itu sudah bisa secara digital on boarding ke dalam service bank, kemudian semua bisnis proses dengan digital, tetapi ada function-function yang tetap harus ada manusianya yang harus bisa memberikan layanan,” ujarya.

Salah satu yang akan dikembangkan BRI adalah mengembangkan layanan yang sifatnya advisory. Fungsi-fungsi advisory ini bisa dilakukan oleh karyawan yang selama ini menjalankan fungsi teller atau customer service. Karena itu, penguatan kapasitas karyawan di bidang produk keuangan pun menjadi pekerjaan rumah berikutnya.

Baca Juga :   BRI Terus Tingkatkan Porsi Penyaluran Kredit untuk Segmen UMKM

“Ke depannya apa yang harus kita lakukan? Tentu kita harus tingkatkan kompetensi karyawan kita untuk mereka menguasai betul-betul tadi, produk-produk keuangan yang lebih baik,” ujarnya.

Layanan advisory ini, menurut Handayani seiring dengan prilaku nasabah yang saat pandemi ini menjadi lebih sadar (aware) dengan kondisi dan perencanaan keuangan.

“Dulu kayak buku tabungan atau mutasi rekening itu enggak pernah ditengok. Sepanjang nyolokin kartu di ATM keluar duitnya berati masih ada saldo. Tetapi enggak pernah lihat ini saldo cukup untuk berapa lama. Keuangan saya bagaimana,” ujarnya.

 

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics