Menko Perekonomian: Sektor Keuangan Kita Masih Kuat

0
595
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok. Ekon

Posisi sektor keuangan disebut masih dalam kondisi kuat. Buktinya rasio kecukupan modal (CAR) sektor perbankan per 31 Agustus 2020 berada di tingkat 23,1%, jauh dari batas aman yaitu 8%.

Sementara itu, kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dana pihak ketiga (DPK) perbankan juga mampu tumbuh sekitar 8,3%. “Jadi DPK cukup meningkat,” kata Airlangga saat telekonferensi pers secara daring, Jakarta, Jumat (4/9).

Selanjutnya, kata Airlangga, restrukturisasi kredit secara keseluruhan telah mencapai Rp 857,6 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor korporasi yang kreditnya telah direstrukturisasi mencapai Rp 502,74 triliun dari 1,4 juta debitur. Sementara untuk UMKM, kredit yang telah direstrukturisasi sebesar Rp 502,74 triliun dari 5,6 juta debitur.

Soal realisasi penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN), kata Airlangga, terutama untuk penempatan dana pemerintah di bank-bank milik negara sebesar Rp 30 triliun, telah disalurkan dalam bentuk modal kerja sebesar Rp 79,7 triliun. Jumlah ini mendekati target penyaluran kredit sampai 3 kali lipat dari dana yang ditempatkan atau Rp 90 triliun.

Baca Juga :   Meski Dihantam Covid-19, Indonesia Tetap Fokus Jadi Negara Maju di 2045

Sementara untuk penempatan dana di BPD sebesar Rp 11,5 triliun, kata Airlangga, masih belum optimal dan perlu  didorong lagi. “Kalau kita lihat sektor UMKM, penyaluran KUR per September targetnya Rp 190 triliun dan realisasinya sudah Rp 103 triliun dan nasabah tambahannya 3 juta debitur,” kata Airlangga.

Untuk Banpres Produktif, kata Airlangga, telah disalurkan kepada 5,5 juta pelaku usaha mikro dengan total dana hibah yang telah diberikan mencapai Rp 13,4 triliun per 4 September 2020.  Soal program subsidi upah karyawan swasta, pada batch kelima sebanyak 13,5 juta karyawan dari berbagai perbankan telah menerima subsidi upah dari pemerintah dari target 15,7 juta karyawan.

“Lalu, Kartu Prakerja telah diproses 3 juta (peserta) dan untuk gelombang ketujuh masuk lagi sekitar 800 ribu. Demikian beberapa program bansos yang telah berjalan,” katanya.

 

 

Leave a reply

Iconomics