Menteri Erick Thohir Targetkan Laba BUMN Rp300 Triliun, Ini Strateginya

0
516
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan BUMN mampu mencetak laba bersih hingga Rp300 triliun pada 2024. Apa strategi yang akan dilakukan Kementerian?

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, saat ini nilai laba bersih dari keseluruhan BUMN berkisar nilai Rp180 triliun. Ia berharap dalam empat tahun mendatang perusahaan-perusahaan BUMN bisa menghasilkan laba bersih sebanyak Rp300 triliun. Memang, ia mengakui menggenjot laba BUMN sebesar itu tidak mudah.

“Tidak mudah tapi kami coba tingkatkan hampir double,” kata Erick saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta pada Kamis (20/02/2020).

Erick mengatakan salah satu strategi yang disiapkan oleh Kementerian BUMN untuk menggenjot laba adalah mengoptimalkan klasterisasi berdasarkan bidang usaha masing-masing BUMN. Klasterisasi ini akan mengklasifikasi BUMN sesuai dengan kemampuan dan fokus bisnis perusahaan BUMN.

Selain klasterisasi berdasarkan bidang lini bisnisnya, Erick menuturkan bahwa pihaknya juga akan melakukan pemetaan perusahaan BUMN berdasarkan nilai tambah mereka baik secara bisnis, secara kontribusi sosial, atau bahkan menjunjung kedua nilai tersebut (strategic value).

Baca Juga :   Komisi VI DPR Setujui Pagu Anggaran Kementerian BUMN Senilai Rp 305,6 Miliar

Adapun bagi BUMN yang dianggap tidak memenuhi ketiga unsur tersebut, akan dikelompokkan sebagai perusahaan deadweight, dimana perusahaan dalam kategori ini yang akan ditargetkan untuk dilebur, baik melalui merger maupun likuidasi.

Apabila peningkatan perolehan laba BUMN tambah besar, Erick menegaskan kontribusi kepada negara juga akan tumbuh hampir dua kali lipat dalam 4 tahun mendatang. Saat ini, kontribusi BUMN untuk negara berupa dividen, pajak, royalti, dan lain-lain mencapai kisaran Rp400 triliun.

“Kontribusi kepada negara, kami akan tingkatkan ke Rp700 triliun lebih. Ini adalah ujung yang ingin kami capai. Apalagi dengan dukungan daripada anggota dewan dan kementerian lain, karena tidak mungkin kami lakukan ini tanpa kerja sama yang baik,” katanya.

Leave a reply

Iconomics