Pemerintah akan Tata Ulang Bandara, Prioritas Kargo dan Pariwisata

0
428
Reporter: Petrus Dabu

Pemerintah akan menata ulang bandar udara (bandara) di Indonesia dengan memprioritaskan sektor kargo dan pariwisata. Konsep bandara internasional dinilai kurang ekfektif dan sedang dikaji  konsep bandara super hub.

Pemerintah saat ini sedang membangun 21 bandara dan juga mengembangkan 175 bandara untuk memastikan konektifitas ke daerah-daerah terpencil, terdepan dan perbatasan terus dilaksanakan dengan baik. Pemerintah juga akan membangun bandara di daerah perairan.

“Kita bicara bahwa kargo dan pariwisata menjadi prioritas. Oleh karenanya banyak bandara yang kita sudah upgrade, baik dilakukan oleh pemerintah atau pun melalui BUMN dan sebentar lagi banyak juga sektor-sektor swasta yang diberi kesempatan untuk membangun bandara,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam Webinar yang digelar Bisnis Indonesia bertajuk Hub dan Super Hub di Penerbangan : Mau Dibawa kemana Bandara Kita, Senin (21/9).

Budi mengatakan jumlah bandara berstatus internasional saat ini terlalu banyak, tetapi tidak efektif. Apalagi pada musim panas tahun ini tidak banyak kegiatan karena pandemi.

“Jumlah bandara internasional memang dilihat terlalu banyak, kurang efektif, tetapi kita memang melakukan suatu kajian yang intensif, kita akan libatkan universitas untuk membahas ini,” ujarnya.

Baca Juga :   Angkasa Pura I Ungkap Recovery Rate Pergerakan Penumpang dan Kargo di Maret 2023

Pemerintah, tambahnya menginisiasi konsep bandara-badara seper hub seperti Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Kualanamu, Jogja, Balikpapan, Makasar, Manado dan Surabaya. “Ini sebagai super hub menghubungkan ke bandara-bandara yang lain,” ujarnya.

Selain itu ada juga rencana untuk membentuk bandara super hub untuk tourism, dimana terjadi konektifitas internasional. “Ada beberapa yang lagi kita studi, atas arahan Presiden yaitu Ngurah Rai, Balikpapan dan Manado karena ada suatu posisi lain yang melengkapi Soekarno-Hatta sehingga itu bisa dilakukan dengan baik,” ujarnya.

Selain itu juga ada sejumlah bandara yang difungsikan untuk kargo. Ada pun bandara-bandara yang potensial untuk itu adalah Kualanamu (Medan), di Palembang, Batam, Srabaya, Pontianak, Balikpapan, Makasar, Manado, Biak, Ngurah Rai, dan Seokarno-Hatta.

Selain itu, ada juga bandara-bandara super prioritas seperti bandara Silangit, Kualanamu, bandara Jogja dan Adi Soemarmo.

“Kita memang harus melakukan suatu upaya meningkatkan fungsi-fungsi bandara itu sehingga bisa mendistribusikan penumpang-penumpang yang dari luar ke dalam negeri atau sebaliknya. Sehingga kita akan melakuakn suatu kegiatan-kegiaatan yang intensif dan kita akan melibatkan universitas untuk mendiskukan lebih jauh bagaimana format yang terbaik untuk kita lakukan,” ujarnya.

Leave a reply

Iconomics