Pemulihan Sektor Pariwisata, Dirut Garuda: Fokus Kita ke Wisatawan Nusantara

0
496
Reporter: Petrus Dabu

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan pemulihan sektor pariwisata setelah dihantam badai Covid-19 sejak Maret lalu, sangat tergantung pada wisatawan nusantara atau domestik.

Berbicara di hadapan anggota Panitia Kerja (Panja) Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI, Selasa (7/7), Irfan mengatakan saat ini belum bisa berharap banyak pada wisatawan mancanegara (wisman). April dan Mei lalu kunjungan wisman ke Indonesia turun drastis masing-masing sebesar 87,44% (yoy) dan 86,9% (yoy).

Irfan berharap Juli ini sektor pariwisata akan kembali pulih. Tetapi, ia mengatakan pemulihannya belum bisa berharap banyak pada kunjungan wisman. Sebab, sejumlah negara dengan jumlah wisman terbesar yang datang ke Indonesia masih membatasi pergerakan warganya ke luar negeri hingga akhir tahun.

“Contohnya Australia menghindari seluruh warganya untuk keluar dari Australia hingga akhir tahun. Jadi kita bisa berharap bahwa kecil sekali kemungkinannya bahwa warga negara Australia akan masuk ke Indonesia atau khususnya Bali,” ujar Irfan.

“Berbasis ini tentu saja penting untuk kita pahami bahwa fokus kita mestinya lebih ke wisatawan nusantara, dalam negeri,” tambahnya.

Baca Juga :   Rute Jakarta - Melbourne Dibuka Lagi, Garuda Indonesia Kini Punya 10 Penerbangan ke Australia

Untuk itu ada beberapa hal yang saat ini dilakukan oleh Garuda. Pertama memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang untuk mengembalikan kepercayaan publik.

“Oleh sebab itu Garuda sangat menekankan soal ini, kita fokus sekali ke physical distancing, walaupun kita tahu dari sisi operasi dan pendapatan punya pengaruh yang besar. Tetapi buat kami lebih penting lagi memastikan bahwa publik itu yakin untuk terbang lagi sehingga recovery dari industri ini akan berlangsung dengan lebih cepat,” ujarnya.

Menurut Irfan ada tiga tipikal penumpang Garuda yaitu penumpang dengan klasifikasi harus terbang karena ada urusan dinas atau keperluan mendesak lainnya. Kemudian penumpang untuk keperluan sosialisasi dan ketiga penumpang untuk keperluannya berlibur. Saat ini mayoritas penumpang yang terbang adalah penumpang dengan klasifikasi harus terbang karena keperluan dinas atau tujuan sosial lainnya.

“Sehingga penting buat kita untuk meningkatkan confidence atau kepercayaan diri masyarakat untuk terbang lagi,” ujarnya.

Selain membangun kembali kepercayaan masyarakat, upaya lain yang dilakukan Garuda adalah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk melakukan kampanye atau promosi pariwisata dan penerbangan. “Kita akan arise teaser kembali ke Bali,” ujarnya.

Baca Juga :   Garuda Indonesia Fasilitasi Ekspor Garmen ke Dubai dan Buah Manggis ke Tiongkok

Selain itu, Garuda dan Kementerian Pariwisata juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berlibur di Indonesia saja apabila pandemi Covid-19 ini berkakhir.

“Ini sangat penting karena jangan sampai pada waktu pandemi ini telah terlewat masyarakat Indonesia justru berlomba-lomba melakukan perjalanan ke luar negeri. Karena ini tidak membantu sama sekali pariwisata kita di dalam negeri,” ujar Irfan.

 

Leave a reply

Iconomics