Ramuan Menggaet Investor dengan “BBK Murah”

0
487

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menginisiasi program “BBK Murah”. Program untuk menarik para investor dengan cara-cara yang tidak biasa-biasa saja di masa kontraksi ekonomi. Apa itu BBK Murah?

Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) merupakan bagian dari inisiatif pembangunan Super Hub yang menjadikannya sebagai sentra produksi, perdagangan, teknologi, dan keuangan di Indonesia. Lewat program BBK Murah ditawarkan stimulus bagi calon investor berupa sewa lahan gratis selama lima tahun pertama di lokasi Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) BBK. Mereka hanya perlu menanggung biaya listrik, maintenance, dan biaya operasional lainnya.

Pemerintah mendukung penuh diluncurkannya program “BBK Murah” yang diinisiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Kepulauan Riau.

Program BBK Murah ini tentunya telah sejalan dengan keterjangkauan biaya produksi di Batam, seperti biaya listrik, gas, dan pelabuhan yang bersaing, UMP dan UMK yang kompetitif, serta harga sewa lahan dan Self Factory Building(SFB) yang tidak kalah bersaing dengan Pulau Jawa.

“Kami mengharapkan BP Kawasan dan Pemerintah Daerah bersama-sama menyukseskan gerakan ini, dengan memberikan insentif pajak daerah, layanan utilitas terjangkau, pelayanan perizinan mudah dan tidak berbelit, serta dukungan keamanan yang memberikan rasa nyaman bagi investor,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Peluncuran Program BBK Murah, di Lagoi Bay, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Sabtu (26/09/2020).

Baca Juga :   Komisi V Minta Pemerintah Subsidi Bandara Perintis karena Sepi Penerbangan Komersial

Ketua Umum Kadin Pusat Rosan P. Roeslani mengatakan bahwa pihaknya tetap semangat untuk melakukan terobosan dan jemput bola kepada para investor di luar negeri, meskipun sedang di masa Covid-19 yang tantangannya besar.

“Investasi yang masuk ke Indonesia ditujukan untuk penciptaan lapangan kerja, terutama pada masa pandemi ini. Untuk Program BBK Murah tak hanya berupa sewa lahan gratis, tapi juga dari segi insentif. Hal itu akan meningkatkan iklim usaha menjadi lebih baik,” kata Rosan dalam siaran pers.

Pemerintah yakin adanya pengembangan kawasan BBK ini diyakini bakal meningkatkan status kawasan ini sebagai “hub logistik internasional”, dapat mendukung pengembangan industri, perdagangan, maritim dan pariwisata yang terpadu dan berdaya saing. Pasalnya, masing-masing pulau memiliki ciri khas bisnis masing-masing, tetapi saling terintegrasi dan mendukung untuk meningkatkan daya saing Kawasan BBKT.

Menko Airlangga menyatakan setidaknya hingga kini tercatat 11 perusahaan yang bernegosiasi final, dengan nilai investasi yang ditargetkan sekitar US$550 juta, dan tenaga kerja yang akan diserap mencapai sekitar 1.500 orang.

Leave a reply

Iconomics