Satgas Covid-19: Data Pemeriksaan Spesimen Indonesia di Atas 40 Ribu per Hari

0
435

Kepala BNPB Doni Monardo/Dok. Ekon

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan rata-rata pemeriksaan spesimen virus corona di Indonesia berada di atas 40 ribu per hari. Jika diakumulasikan selama sepekan, maka jumlah bisa mencapai sekitar 280 ribu per pekan.

“Bahkan pernah mencapai di atas 50 ribu per hari. Sementara WHO mensyaratkan setiap negara itu melakukan pemeriksaan 1 warga untuk 1.000 penduduk dari jumlah populasi. Indonesia itu sekitar 267 juta orang, berarti per minggu diharapkan bisa memeriksa 267 ribu orang per minggu,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.

Doni menuturkan, capaian saat ini tidak didapatkan dalam waktu seketika. Di awal penanganan Covid-19, kemampuan Indonesia dalam memeriksa spesimen bagi mereka yang diambil sampelnya memang sangat sedikit sekali. Sejak pemerintah menetapkan status kekarantinaan kesehatan, laboratorium yang diizinkan memeriksa hanya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes).

Akan tetapi, kata Doni, berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah sampel dari berbagai daerah rupanya membuat laboratorium Balitbangkes kewalahan. Setelah itu diterapkan kelonggaran agar semua pihak yang berkepentingan bisa memeriksa spesimen.

Baca Juga :   Direksi BNI Ikutan Donor Plasma BUMN untuk Indonesia

Selain laboratorium yang terbatas, menurut Doni, petugas pemeriksa di laboratorium juga terbatas. Hari ini jumlah laboratorium kita mencapai 377 dan jumlah ini dinilai sudah sangat memadai. Persoalannya, kata Doni, petugas laboratorium masih terbatas.

“Jadi, kita bisa lihat tidak mudah bagi petugas laboratorium untuk melayani pemeriksaan spesimen. Dan mereka-mereka ini salah satu garda terdepan yang berjuang untuk memeriksa spesimen secepat mungkin karena masyarakat menunggu hasilnya,” kata Doni.

Peningkatan kemampuan Indonesia memeriksa spesimen itu, kata Doni, naik luar biasa. Awalnya hanya belasan persen dari standar yang ditetapkan WHO. Kini mencapai 82,51%. Sebuah angka yang cukup membanggakan.

“Waktu itu kita dinilai tidak mampu atau tidak serius. Sekarang sudah sangat bagus. Presiden awalnya minta target 10 ribu spesimen per hari, lalu 20 ribu dan sekarang rata-rata 30 ribu per hari. Ini sudah melampaui standar WHO. Data pertama memang kecil, sekarang sudah nggak,” kata Doni.

Leave a reply

Iconomics