Stimulus Tahap I karena Virus Corona Tak Berdampak ke Pariwisata

0
423
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Kebijakan stimulus tahap pertama terhadap sektor pariwisata, transportasi dan hospitality sebagai dampak wabah virus corona dinilai tidak berpengaruh mendongkrak industri wisata. Soalnya “ketakutan” sudah mengalahkan segalanya sehingga insentif berupa potongan harga menjadi percuma.

“Ketakutan itu sudah mengalahi segalanya. Jadi percuma hotelnya, atau tiket pesawatnya di diskon. Karena ini kan menyangkut kematian, menyangkut nyawa, jadi saya kira nggak berpengaruh,” kata Yuswohady, Managing Partner Inventure saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Karena itu, kata Yuswohady, pemerintah seharusnya tidak menempuh langkah tersebut. Bahkan kebijakan demikian bisa menyebarkan virus corona karena mendorong pergerakan masyarakat yang sama sekali tanpa kehati-hatian.

Menurut Yuswohady, tugas utama pemerintah saat ini adalah menyelamatkan nyawa sebagian warga negara yang telah terinfeksi virus corona. Juga penting mencegah penyebaran virus corona di seluruh penjuru negeri. Itu sebabnya, Yuswohady mendukung rencana penetapan lockdown di daerah-daerah yang telah menjadi kluster wabah corona seperti Jakarta, Bandung, Solo dan Manado.

Dia memperkirakan, apabila skenario lockdown terlaksana, konsumsi masyarakat akan cenderung menurun terutama untuk barang-barang konsumtif yang bukan kebutuhan pokok. Sementara untuk barang kebutuhan pokok seperti makanan sehari-hari akan mengalami peningkatan penjualan.

Baca Juga :   Movieland Besutan MNC Studios akan Jadi Pusat Industri Film Terintegrasi

“Konsumsi hanya untuk kebutuhan pokok, sehingga mie instan pasti akan booming, makanan siap sajiseperti ikan kaleng, biskuit, itu penjualan mungkin bisa kekurangan malah (persediaannya). Tapi orang beli televisi, beli kulkas, liburan, itu sudah mati. Karena yang utama yang esensial terutama makanan,” kata Yuswohady.

Yuswohady memaklumi apabila pemerintah tidak dapat mengantisipasi risiko yang telah timbul sejak perkembangan munculnya virus corona di Indonesia awal Maret ini. Soalnya ketika itu belum separah sekarang.

“Itu bisa dimengerti karena 2 minggu lalu, risikonya belum kelihatan jadi pemerintah masih mikirnya bagaimana turis Indonesia masih datang tapi di kondisi sekarang urusannya sudah nyawa. Makanya, konsumen tidak akan respons insentif itu,” kata Yuswohady.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menggelontorkan dana Rp 10 triliun untuk stimulus tahap pertama pemerintah yang difokuskan untuk sektor yang terdampak secara langsung oleh wabah virus corona termasuk sektor pariwisata, restoran, dan transportasi.

Leave a reply

Iconomics