2 Faktor Ini yang Bikin Astra Ingin Adopsi Teknologi Digital

0
2451
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

CEO Astra Digital Djap Tet Fa/Astra DIgital

Ada 2 faktor besar yang menjadi dasar PT Astra Digital Internasional mengadopsi transformasi digital. Selain karena perubahan perilaku konsumen, juga supaya Astra bisa berpartisipasi secara aktif ketika disrupsi teknologi melanda industri otomotif.

CEO Astra Digital Internasional Djap Tet Fa mengatakan, untuk perubahan perilaku konsumen dengan adanya perkembangan teknologi, maka konsumen semakin mudah mendapatkan informasi tentang produk yang mereka minati secara online. Riset Astra pada 2016 menunjukkan konsumen otomotif bisa menghabiskan waktu hingga 17 jam menelusuri situs online untuk mencari tahu tentang kendaraan yang ingin mereka beli.

“Bahkan konsumen sekarang bisa jauh lebih paham dibanding sales person kami. Dia (konsumen) datang ke showroom sudah tahu, mobilnya sudah di-compare dengan mobil lain jadi mereka sudah mengerti. Jadi konsumen sudah go online, maka penjual juga begitu agar tidak ketinggalan,” kata dalam Indonesia Brand Forum (IBF) 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (30/6).

Soal partisipasi Astra dalam era digital, menurutu Djap, di era industri 4.0, banyak perusahaan digital seperti Uber, Airbnb dan Alibaba yang mampu mendisrupsi industri yang mereka jajaki tanpa memiliki bisnis di bidang tersebut sebelumnya. Karena itu, meski Astra merupakan market leader untuk penjualan kendaraan roda dua dan empat, manajemen sadar digitalisasi merupakan keniscayaan yang tidak dapat dihindari.

Baca Juga :   Sudah Mulai Membaik, Ini Kebijakan Pemerintah di Sektor Properti

Dan apabila perusahaan ingin menggaet konsumen segmen milenial, yang cenderung lebih mengadopsi platform digital, maka transformasi harus ditempuh oleh perusahaan. “Astra berpikir kita harus berpartisipasi aktif untuk berpartisipasi di era digital dengan menghadirkan channel digital dan juga product dan services untuk di-package agar bisa masuk di ruang digital,” tambahnya.

Di masa pandemi Covid-19, kata Djap, digitalisasi sangat membantu perusahaan agar dapat terus engage dengan konsumen. Komunikasi sangat penting untuk terjalin dan terjaga karena perusahaan tidak hanya menjual produk berupa barang namun juga menawarkan berbagai macam produk jasa.

Djap juga sadar digitalisasi tidak akan bisa sepenuhnya menggantikan seluruh proses penjualan Astra. Aspek fisik seperti sales person, customer service, bengkel hingga delivery masih memiliki peran penting dalam proses bisnis perusahaan.

“Namun digital sebagai channel tambahan untuk lebih memudahkan kami berkontak dengan konsumen dan agar konsumen dapat lebih memperoleh informasi jauh lebih baik,” katanya.

Leave a reply

Iconomics