AP I: Arus Lalu Lintas Penumpang pada Mei 2020 Anjlok 92%

0
588
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Dirut Angkasa Pura I Faik Fahmi

PT Angkasa Pura I (Persero) menyebut arus lalu lintas penumpang di 15 bandara yang dikelolanyadi wilayah Indonesia timur menurun drastis karena wabah Covid-19. Dibanding periode yang sama tahun lalu, penurunan arus lalu lintas penumpang itu mencapai 35% per 21 Juni 2020.

“Yang mulai terasa secara signifikan di bulan April dan Mei. Karena di bulan Mei itu penurunan traffic hingga 92%. Yang biasa kita kelola traffic per bulan 8 juta penumpang, di bulan Mei hanya sekitar 76 ribu penumpang dengan posisi sangat terbatas,” kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi di acara diskusi secara daring, Kamis, (6/25).

Faik mengatakan, perusahaan mulai mengalami perbaikan dari sisi traffic penumpang pada bulan Juni yang telah mencapai 500 ribu penumpang. Angka itu masih 10% di bawah dari jumlah penumpang yang dilayani perusahaan sebelum masa pandemi.

Kondisi tersebut memaksa manajemen perusahaan untuk memutar otak untuk mempertahankan cashflow ketika pendapatan turun signifikan. Terutama karena arus lalu lintas penumpang yang turun hingga 95%. Sementara perusahaan harus tetap mengeluarkan biaya yang juga cukup besar.

Baca Juga :   Antam Bukukan Laba Rp2,85 Triliun Hingga Kuartal III-2023

Wabah Covid-19 ini, kata Faik, muncul bersamaan dengan perusahaan yang sedang mengembangkan peningkatan kapasitas terhadap 10 bandara di bawah AP I. Dari jumlah itu, 3 bandara yang terletak di Banjarmasin, Semarang dan DIY Yogyakarta telah selesai. Sisanya akan dikejar pada tahun ini.

“Karena peningkatan kapasitas membutuhkan investasi cukup besar dengan dana yang tidak hanya dipenuhi dari sisi internal tetapi dari sisi eksternal, jadi pertama industri terkena cukup signifikan dan posisi kita dalam melakukan investasi cukup besar,” kata Faik.

Untuk menghadapi situasi ini, kata Faik, pihaknya bersama jajaran manajemen menyiapkan berbagai inisiatif. Pertama, melakukan risk assessment dengan mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi perusahaan secara strategis, secara keuangan maupun secara operasional.

Selanjutnya, perusahaan juga membuat crisis control center yang memungkinkan AP I bisa berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan bandara terjaga, aman dan tidak menjadi pusat penyebaran virus Covid-19. Perusahaan juga menyiapkan strategi bertahan yang mampu menjaga arus kas dengan melaksanakan program cost leadership.

Program merupakan langkah pemotongan dan efisiensi untuk perbaikan proses bisnis, serta program revenue enhancement di mana salah satu bagiannya merupakan penguatan portofolio perusahan. “Paling penting di sini adalah di mana kita menyiapkan rebound strategy. Ini adalah upaya kita secara bertahap ketika virus mulai mereda kita secara bisnis langsung siap. Jadi bukannya Covid-19 selesai kita masuk tahap pengobatan, tapi Covid-19 selesai kita sudah bisa melakukan langkah cepat dalam hal kegiatan bisnis,” katanya.

Baca Juga :   Ini yang Dilakukan Pertamina dan PLN Menggantikan Energi Fosil ke EBT

 

Leave a reply

Iconomics