AP I dan Gudang Garam Garap Bandara Dhoho Kediri Lewat Skema KPBU

0
296
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Angkasa Pura I (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Gudang Garam Tbk dalam rangka rencana pembangunan Bandar Udara Dhoho Kediri, Jawa Timur. Pembangunan bandara ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Skema KPBU ini melibatkan PT Gudang Garam Tbk melalui anak usahanya PT Surya Dhoho Investama dengan AP I sebagai pemilik lisensi badan usaha bandar udara (BUBU) dari Kementerian Perhubungan. Atas MoU ini, AP I mengaku antusias dan menyambut baik kerja sama tersebut.

“Pembangunan Bandara Dhoho Kediri sangat potensial karena dapat menjadi alternatif penerbangan setelah Bandara Internasional Juanda di Jawa Timur,” kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi beberapa waktu lalu.

Faik mengatakan, padatnya arus penerbangan ke Jawa Timur melalui Bandara Juanda yang beradampak kepada kelebihan kapasitas di bandara tersebut. Bahkan peningkatan kapasitas bandara itu dari 16 juta menjadi 21 juta penumpang per tahun dinilai tetap tidak mampu menampung peningkatan penumpang di bandara tersebut.

Karena itu, kata Faik, pembangunan Bandara Dhoho akan menjadi alternatif bandara baik bagi Jawa Timur untuk mendukung pertumbuhan arus penerbangan serta pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Juga :   Ini yang Dilakukan Pemerintah untuk Tutupi Funding Gap Infrastruktur Senilai Rp 1.435 T

Sementara itu, Direktur Utama Gudang Garam Istata Sidharta mengatakan, pihaknya menyambut dan antusias atas penandatanganan MoU itu. Bahkan pembiayaan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) ini sepenuhnya berasal dari kas perusahaan. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp 6 hingga Rp 9 triliun.

Menurut Istata, pengerjaan proyek ini diperkirakan akan rampung dalam waktu 2 tahun. Sementara groundbreaking ditargetkan mulai pada 15 April 2020. Soal proses pembebasan lahan diperkirakan akan selesai sebelum acara peletakan batu pertama dilakukan.

Dari skema ini, Istata tentu saja berharap tidak rugi. Itu sebabnya, Gudang Garam telah menghitung rate of return dari investasi ini.

“Kita tak terlalu perhitungan, yang penting nggak merah total. Selama bisa biru atau bisa meningkatkan kontribusi buat daerah atau negara secara menyeluruh kita gembira. Jadi investasi ini jangka panjang secara nasional, bukan secara bisnis unit atau komersial ke Gudang Garam,” kata Istata.

Bandara Dhoho di Kediri ini rencananya akan dibangun di Desa Grogol, Kecamatan Grogol dan Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Jarak Desa Grogol ke Pusat Kota Kediri sekitar 13 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Sementara jarak dari Bandara Juanda Sidoarjo sekitar 120 km dengan waktu tempuh 1,5 hingga 2 jam perjalanan via jalan tol. Sedangkan jarak dari Bandara Abdurahman Saleh Malang sekitar 87 km dengan waktu tempuh perjalanan darat 3 hingga 4 jam.

Baca Juga :   Waskita Karya: Pelaksanaan Skema KPBU Kerap Terhambat, Salah Satunya soal Tanah

Pada tahap awal, Bandara Dhoho Kediri direncanakan akan dibangun seluas 13.558 meter persegi dari luas total lahan bandara hampir 400 hektar dengan dimensi runway 2400 meter x 45 meter untuk kapasitas 1,5 Juta penumpang per tahun.

Leave a reply

Iconomics