Bluebird Tetap Beroperasi Layani Petugas Medis yang Tangani Covid-19

PT Blue Bird Tbk mengaku secara bisnis sangat terdampak wabah virus corona. Sebab, bisnis transportasi sangat bergantung kepada aktivitas penumpang yang saat ini sedang sepi karena kebijakan bekerja dan belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Untuk mengantisipasi sepinya arus penumpang di DKI Jakarta, Bluebird pun bersedia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi transportasi antar jemput petugas medis yang menangani pasien virus corona. Juga menjadi transportasi anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan wabah virus corona.

“Kami di Bluebird menyediakan transportasi guna memfasilitasi tenaga medis, relawan dan personel Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Kami akan mengerahkan Bigbird dan Bluebird untuk kebutuhan akomodasi tersebut, efektif beroperasi dari 1 April 2020 hingga 30 hari ke depan,” kata Corporate Communication Bluebird Amalia Nasution, Selasa (31/3).

Amelia mengatakan, perusahaanya ikut terdampak karena wabah vius corona ini. Selain penurunan penumpang, juga berpengaruh kepada pendapatan perusahaan. Ini karena menurunnya mobilitas mayarakat karena sudah mengurang aktivitas di luar rumah.

“Tentu, pengemudi Bluebird Group mengalami penurunan pendapatan. Imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona,” kata Amalia.

Amalia menjamin Bluebird siap membantu mobilitas petugas medis dan mereka yang harus bekerja menangani pasien virus corona. Karena itu, Bluebird tetap akan beroperasi secara normal.

“Kami juga terus menerapkan kebijakan dan program yang bertujuan untuk mendukung produktivitas pengemudi Bluebird Group. Salah satunya melalui program terbaru kami yaitu Bluebird COD (Chat-Order-Delivery). Aplikasi ini akan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka di saat social distancing sedang berlangsung,” ujarnya