Bulog Pastikan Stok Beras Cukup dan Harga Gula Stabil

0
602

Perum Bulog menyebut lewat operasi pasar harga beras dan gula kembali normal di seluruh Indonesia setelah sebelumnya sempat melonjak. Harga beras dan gula mulai normal dan Bulog memastikan tidak ada alasan menaikkan harga ketika wabah virus corona sedang berlangsung.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, stabilisasi harga itu ditangani lewat distribusi yang cepat dari gudang-gudang perusahaan di seluruh Indonesia. Dan memastikan stok beras cukup hingga akhir tahun. Stok beras saat ini mencapai 1,4 juta ton.

“Beda halnya dengan stok gula yang mulai langka jelang akhir tahun. Sebagai antisipasi, sejak November 2019 Bulog telah mengajukan izin impor dan baru diberikan Kementerian Perdagangan pada 7 April 2020,” kata Budi Waseso dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (22/5).

Setelah operasi pasar itu, harga beras kini berkisar Rp 11.750 – Rp 12.000/kilogram.  Sedangkan harga gula di pasaran ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (ketetapan pemerintah) senilai Rp 12.500 per kilogram. Sedangkan, Bulog menjualnya seharga Rp 11.900/kilogram.

Baca Juga :   Tekan Inflasi, Badan Pangan Nasional Terbitkan Regulasi Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah

“Stablisasi harga adalah tugas dari pemerintah, maka Bulog akan habis-habisan melaksanakan amanah tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih di tengah situasi krisis seperti sekarang,” kata Budi Waseso.

Budi Waseso menuturkan, sejak 5 Mei lalu, Bulog telah menggelontorkan setidaknya 22 ribu ton gula yang baru datang dari India. Distribusinya ditujukan ke seluruh Indonesia untuk menjaga stabilitas harga dan stok gula di masyarakat.

Ini dilakukan, kata Budi Waseso, karena Kementerian Perdagangan baru memberi sebagian untuk izin impor gula dari total yang diajukan sebanyak 50 ribu ton. Bulog telah mengantisipasi kelangkaan gula sejak awal, makanya telah mengajukan izin impor gula sejak akhir 2019.

Sebelumnya, harga gula pasir menjelang bulan Ramadhan melonjak menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Merespons lonjakan itu, Bulog lantas mengadakan operasi pasar untuk menekan harga kembali ke normal yakni Rp 12.500 per kilogram.

Leave a reply

Iconomics